PASUNDAN EKSPRES – Tesla memangkas harga di pasar utama seiring turunnya penjualan. Tesla kembali menurunkan harga di beberapa pasar utama, termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Jerman, sebagai respons terhadap penurunan penjualan yang dihadapi oleh perusahaan mobil listrik yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk ini.
Tesla Memangkas Harga di Pasar Utama
Keputusan ini diambil setelah perusahaan melaporkan penurunanyang signifikan dalam pengiriman global kendaraannya selama tiga bulan pertama tahun ini.
Kompetisi harga antara produsen kendaraan listrik (EV) telah meningkat, terutama dengan persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan China.
Baca Juga:Hujan Deras di Wado Mengakibatkan Tembok Pagar Sekolah AmbrukAnang Hermansyah Terjebak Banjir Dubai, Sulit untuk Kembali ke Jakarta
Tesla akan mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal pertama tahun 2024 setelah pasar AS tutup pada hari Selasa.
Melalui sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Elon Musk mengatakan bahwa “harga Tesla harus sering berubah agar sesuai dengan produksi dan permintaan”.
Di Cina, perusahaan telah melakukan pemangkasan harga awal Model 3 untuk pasar Cina sebesar 14.000 yuan ($1.934; £1.562) menjadi 231.900 yuan. Sementara itu, harga kendaraan Model Y, Model X, dan Model S di Amerika Serikat telah dipangkas sebesar $2.000 (£1.616). Selain Amerika Serikat dan Cina, pemotongan harga Tesla juga terjadi di negara Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Lebih dari setahun yang lalu, Tesla memulai perang harga dalam pasar mobil listrik dengan melakukan pemangkasan harga secara agresif, bahkan dengan mengorbankan margin keuntungan.
Perusahaan ini kurang responsif dalam melakukan penyegaran terhadap model-modelnya yang sudah tua, sementara pesaing-pesaingnya di China, seperti BYD dan Nio, telah meluncurkan model-model yang lebih segar. Selain itu, perusahaan teknologi asal China, Xiaomi, juga baru-baru ini memasuki pasar mobil listrik dengan peluncuran mobil listrik pertamanya bulan lalu.
Beberapa perubahan telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Minggu lalu, Tesla mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 10% karyawan mereka di seluruh dunia.
Selanjutnya, Elon Musk mengumumkan bahwa ia akan menunda perjalanan ke India, di mana ia dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi, karena beban kerja yang sangat berat yang harus ia tangani di Tesla.