PASUNDAN EKSPRES – Kementerian Luar Negeri Israel pada hari Minggu (21/4/2024) memanggil para duta besar negara-negara yang memilih mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB untuk menyampaikan protes. Pemanggilan ini dilakukan menyusul pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB di mana Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi yang merekomendasikan keanggotaan penuh Palestina.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, pemanggilan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan keras kepada negara-negara yang dianggap memberikan “hadiah bagi terorisme” dengan mendukung Palestina. Marmorstein menjelaskan bahwa pemanggilan ini akan dilakukan terhadap duta besar negara-negara seperti Prancis, Jepang, Korea Selatan, Malta, Slovakia, dan Ekuador.
Pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB menunjukkan 12 negara mendukung resolusi tersebut, dua negara abstain, dan satu negara—Amerika Serikat—memberikan suara menentang. Kegagalan resolusi ini mendorong Otoritas Palestina untuk mempertimbangkan kembali hubungannya dengan Amerika Serikat.
Baca Juga:Membeli Kendaraan Bekas? Simak disini Cara Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik LamaDelapan Tim Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Thailand Gigit Jari
Marmorstein menegaskan bahwa “pesan jelas yang akan disampaikan kepada para duta besar” adalah bahwa mendukung keanggotaan penuh Palestina sama dengan mendukung terorisme. Ia menambahkan bahwa rancangan resolusi tersebut menyerukan rekomendasi kepada Majelis Umum PBB untuk menerima Palestina sebagai anggota penuh, menggantikan status “negara pengamat non-anggota” yang dipegangnya sejak 2012.
Saat ini, 137 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Negara Palestina.