Bandung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi bahaya gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas Sesar Lembang. Sesar ini membentang sepanjang 30 kilometer di utara Bandung dan memiliki potensi magnitudo maksimum mencapai 6,8.
Dilansir dari CNN Indonesia Dalam sebuah diskusi daring bertajuk “Pemetaan Sesar Pulau Jawa Serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi” yang diadakan pada 3 April 2024, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono, memaparkan skenario gempa yang dipicu oleh Sesar Lembang.
Berdasarkan Pemetaan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia yang dilakukan oleh Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), gempa dengan magnitudo 6,8 yang diakibatkan oleh Sesar Lembang berpotensi menimbulkan dampak kerusakan dengan skala intensitas VI hingga VII MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, dan Purwakarta.
Baca Juga:Israel Panggil Dubes Negara-Negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB untuk Sampaikan ProtesMembeli Kendaraan Bekas? Simak disini Cara Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama
“Dampaknya bisa parah, rumah-rumah bisa rata dengan tanah,” ujar Rahmat, mengacu pada skenario gempa dengan kedalaman 10 kilometer.
Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan bahwa kondisi tanah di sekitar Bandung Raya yang merupakan bekas danau purba memperparah potensi kerusakan akibat gempa. Tanah lunak di wilayah ini akan memperkuat guncangan gempa, sehingga dampaknya bisa lebih dahsyat.
BMKG terus melakukan monitoring aktivitas Sesar Lembang dan menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi. Masyarakat diimbau untuk mempelajari langkah-langkah penyelamatan diri saat gempa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya tahan gempa.
Pemerintah daerah juga didorong untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti memperkuat bangunan vital, menata ruang dengan memperhatikan risiko gempa, dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BMKG terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan pemahaman tentang Sesar Lembang dan potensi bahayanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi mitigasi bencana gempa bumi di wilayah Bandung Raya.