PASUNDAN EKSPRESP – asokan Melimpah, Harga Anjlok, Pedagang Merugi, Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, terpaksa membuang puluhan ton pepaya karena sepinya pembeli. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti pembeli yang belum kembali dari kampung halaman jelang Lebaran, panen raya, dan harga yang anjlok.
Dilansir dari kompas.com. Ady, salah satu pedagang pepaya, mengatakan bahwa dia membuang lebih dari satu ton pepaya karena tidak laku. “Satu mobil truk itu 8 ton pepaya. Paling, yang terjual itu 5 ton atau 4 ton, sisanya dibuang,” ungkapnya. Dia menambahkan bahwa dia sudah membuang pepaya yang tidak laku ini selama satu minggu terakhir.
Pedagang lain, Romo, mengalami hal serupa. Dia sudah mulai membuang pepayanya sejak pertengahan bulan Ramadhan. Menurutnya, selain karena pembeli yang sepi, panen raya juga menjadi salah satu faktor penyebab melimpahnya pasokan pepaya di pasaran.
Baca Juga:Menara Kujang Sepasang, Karya Ridwan Kamil yang Menakjubkan Ini, Mengalahkan Patung LibertyWhatsApp Hadirkan Fitur AI, Tanya Jawab, Buat Gambar dan Video Sekejap!
“Memang benar, dibuang-buangin. Ya pertama keadaan lagi banyak, cuaca. Di sana pas lagi panen raya, di petaninya. Di sini sepi. Ini enggak saya doang, kan banyak (pedagang yang buang pepaya),” ungkap Romo.
Imbas dari sepinya pembeli, harga pepaya pun anjlok. Sebelumnya, harga pepaya bisa mencapai Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Namun, saat ini, harga pepaya hanya sekitar Rp 3.000 per kilogram.
Kondisi ini membuat para pedagang pepaya merugi. Mereka berharap agar situasi segera membaik sehingga mereka tidak terus mengalami kerugian.