PASUNDAN EKSPRES – Turki hentikan perdagangan dengan Israel atas tragedi kemanusiaan di Gaza. Sebagai tanggapan atas serangan Israel di Gaza yang dianggap sebagai tragedi kemanusiaan yang semakin memburuk, Turki telah menghentikan seluruh perdagangan dengan Israel.
Menurut Kementerian Perdagangan Turki, tindakan ini akan berlaku sampai Israel memungkinkan aliran bantuan yang tidak terganggu dan memadai ke Gaza. Perdagangan antara kedua negara pada tahun lalu bernilai hampir $7 miliar (£5,6 miliar).
Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel
Menteri Luar Negeri Israel mengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan mengatakan bahwa ia bertindak seperti seorang “diktator”.
Baca Juga:Menuju Semifinal Thomas Cup 2024, Indonesia vs Korsel Siap Bertemu di Laga Perempat FinalDaftar Aliran Dana Kementan yang Disalahgunakan SYL ini akhirnya Terkuak
Menurut Israel Katz dalam wawancara dengan X, Erdogan dianggap mengabaikan kepentingan rakyat dan pengusaha Turki serta mengabaikan perjanjian perdagangan internasional.
Israel Katz mengatakan bahwa ia telah memberikan instruksi kepada Kementerian Luar Negeri untuk mencari alternatif perdagangan dengan Turki, dengan fokus pada produksi lokal dan impor dari negara-negara lain.
Dalam sebuah pernyataan, Turki menyatakan bahwa penangguhan perdagangan ini mencakup semua jenis produk.
“Turki akan secara ketat dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang tidak terganggu dan memadai ke Gaza,” tungkasnya, dikutip dari BBC News, Jumat, (3/5/2024).
Pada tahun 1949, Turki menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel. Namun, hubungan antara kedua negara tersebut memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Pada tahun 2010, Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel setelah terjadinya insiden di mana 10 aktivis pro-Palestina asal Turki tewas dalam bentrokan dengan pasukan komando Israel di atas kapal Turki yang berusaha untuk mengakali blokade laut yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza.
Pada tahun 2016, hubungan antara kedua negara berhasil dipulihkan. Namun, dua tahun kemudian, terjadi perselisihan di antara mereka terkait pembunuhan warga Palestina oleh Israel dalam konteks protes di perbatasan Gaza-Israel. Akibatnya, kedua negara saling mengusir diplomat tinggi masing-masing.
Baca Juga:Jalan Raya di China Runtuh hingga Menewaskan 24 Orang, ini Sebabnya!Ini Dia 5 Penyebab Rambut Rontok yang Bikin Risih dan Kesal
Erdogan semakin meningkatkan kritiknya terhadap Israel setelah serangan yang mematikan antara Israel dan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.