Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman: Siramlah terong ungu secara teratur, pagi dan sore hari. Pastikan tanah lembap, tapi tidak tergenang air. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar.
2. Pemupukan: Berikan pupuk organik secara berkala, setiap 2-3 minggu sekali. Pupuk kandang, kompos, atau pupuk bokashi merupakan pilihan yang baik.
3. Penyiangan: Buang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman terong ungu secara rutin. Gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan menjadi sarang hama penyakit.
Baca Juga:Bocah 5 Tahun Hanyut di Sungai Cigadung, Upaya Pencarian Tim SAR Masih BerlangsungCara Budidaya Tomat untuk Pemula, Panduan Lengkap dari Persiapan Lahan Sampai Panen
4. Pemangkasan: Pangkas cabang-cabang terong ungu yang tidak produktif untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan meningkatkan hasil panen.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit: Amati tanaman terong ungu secara cermat untuk mendeteksi hama dan penyakit. Gunakan pestisida nabati atau insektisida alami jika diperlukan.
Panen Terong Ungu
Terong ungu umumnya siap panen 3-4 bulan setelah tanam. Ciri-ciri terong ungu yang siap
panen adalah: Berwarna ungu tua mengkilapKulit terasa kencang dan kerasUkurannya sesuai dengan varietasPanen terong ungu dengan cara memetiknya langsung dari batangnya menggunakan tangan atau gunting tajam. Hindari menarik terong ungu, karena dapat merusak tanaman.
Tips Sukses Menanam Terong Ungu
Pilihlah lokasi tanam yang mendapat sinar matahari minimal 6 jam per hari.Pastikan pH tanah ideal untuk terong ungu, yaitu antara 6,5 hingga 7,5.Lakukan mulsa pada permukaan tanah untuk menjaga kelembapan dan menekan pertumbuhan gulma.Lakukan rotasi tanaman untuk mencegah penumpukan hama dan penyakit.
Dengan mengikuti panduan lengkap ini dan sedikit ketekunan, Anda dapat menikmati hasil panen terong ungu segar dan lezat dari kebun Anda sendiri. Selamat mencoba!