PASUNDAN EKSPRES – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah resmi memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia dari 34 menjadi 17 bandara. Kebijakan ini menuai tanggapan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Menurutnya, pemangkasan ini dilakukan karena jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui bandara di luar 17 tersebut terbilang sangat sedikit.
“Selama 2023, dari total di luar 17 bandara ini hanya menyumbang sekitar 200 wisatawan mancanegara, jadi sangat sedikit,” ungkap Sandiaga di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Sandiaga menjelaskan bahwa pemangkasan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional penerbangan internasional. Nantinya, dengan sistem hub and spoke, pemerintah akan fokus pada bandara-bandara utama seperti Bali, Batam, dan Jakarta sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara.
Baca Juga:Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai Diduga KelelahanWarga Cisontrol Kabupaten Ciamis Geger, Suami Bunuh dan Mutilasi Istri
“Tapi ada 5 di sini yang super prioritas, semuanya sudah terlayani bandara internasional seperti Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang di Manado,” sebutnya.
Lebih lanjut, Sandiaga menegaskan bahwa aturan ini justru bertujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di Indonesia.
“Saya melihat efisiensi kalau dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mencapai angka 15-20% dengan adanya fokus di lima destinasi super prioritas. Kita tawarkan paket-paket yang akan lebih mendorong kunjungan wisatawan tersebar di seluruh wilayah Nusantara,” jelasnya.
Pemangkasan bandara internasional ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, dengan meningkatkan efisiensi dan fokus pada pengembangan destinasi wisata prioritas.