PASUNDAN EKSPRES – Sebuah kisah dramatis dari masa Perang Dunia II kembali terungkap, kali ini tentang nasib sial seorang pilot Amerika di Bali. Video yang diunggah oleh channel @Ferlyagungstory9840 di media sosial YouTube memperinci peristiwa tragis yang dialami oleh Letnan Clarence, pilot pesawat pembom B17E Flying Fortress pada tanggal 19 Februari 1942.
Letnan Clarence memulai hari itu dengan perasaan yang tidak enak, karena ia memiliki misi terbang dari pangkalan udara Darwin, Australia, menuju pangkalan udara Denpasar, Bali. Namun, nasib buruk mulai menghampirinya saat pesawatnya mengalami kerusakan mesin sebelum lepas landas, memaksa mereka menunggu selama 3 jam untuk diperbaiki.
Setelah masalah mesin diselesaikan, Letnan Clarence mengawal pesawat pemburu P40 Warhawk di tengah perjalanan. Namun, di tengah perjalanan, ia menghadapi cuaca buruk dan memutuskan untuk kembali ke pangkalan udara. Namun, peristiwa tragis baru dimulai ketika mereka melihat Denpasar dari arah selatan.
Baca Juga:Alasan Amerika Mengadopsi Teknik Interogasi Hans Scharff?Menguak Fakta Dalam Film "IP Man 3"! Bruce Lee Bukan Murid Langsung Ip Man?
“Ternyata pangkalan udara Denpasar sudah dikuasai oleh pasukan Jepang,” ungkapnya. “Pesawatnya ditembaki tanpa disadari. Tentara Jepang sudah menguasai pangkalan udara sejak malam sebelumnya.”
Ketika pesawatnya ditembaki, mereka beruntung karena berhasil mendarat dengan selamat. Namun, peristiwa tersebut menggambarkan ketegangan dan ketidakpastian yang dirasakan oleh para pilot yang terlibat dalam konflik itu.
“Andai tentara Jepang tidak menembak, mungkin kami sudah menjadi tawanan,” tambahnya, merenungkan nasib yang hampir dialaminya.
Kisah Letnan Clarence adalah contoh nyata dari betapa rapuhnya nasib di medan perang, di mana keputusan kecil dapat memiliki dampak besar terhadap keselamatan dan hidup seseorang. Sebuah cerita yang mengingatkan kita akan pengorbanan dan keteguhan hati para pahlawan yang terlibat dalam Perang Dunia II.