PASUNDAN EKSPRES – Bantuan kemanusiaan tiba di Gaza. Bantuan kemanusiaan mulai masuk ke Gaza melalui dermaga yang dibangun oleh AS. Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan bahwa Bantuan terus mengalir ke Gaza.
Menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari 800 ton bantuan telah tiba di Gaza pada malam hari Rabu.
Bantuan Kemanusiaan Tiba di Gaza
Selain itu, dikutip dari Voice of America, Jumat (24/5), Laksamana Muda Angkatan Laut Brad Cooper menyatakan bahwa AS berharap dapat mengirimkan sekitar 500 ton bantuan setiap harinya melalui pelabuhan yang dibangun dengan dukungan Amerika, yang kurang lebih setara dengan 90 truk pengangkut per hari.
Baca Juga:Israel Melancarkan Serangan di Gaza saat Utusan AS sedang Bertemu dengan NetanyahuDPR AS Memberikan Suara untuk Memaksa Pengiriman Senjata ke Israel, Kode Menegur Biden?
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Gaza datang pada saat sebagian besar wilayah di Gaza dilaporkan berada dalam kondisi terancam kelaparan.
Beberapa pejabat bantuan kemanusiaan yang bekerja di lapangan menyatakan bahwa tanda-tanda kelaparan telah mulai terlihat di beberapa lokasi di Gaza.
Bantuan kemanusiaan yang tiba di pelabuhan Gaza pada minggu lalu telah dimuat ke dalam truk-truk untuk didistribusikan. Namun, konvoi truk tersebut dan sebagian besar muatannya diserang oleh kerumunan orang. Tragisnya, satu orang tewas dalam insiden tersebut.
Organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan kini sedang mengkoordinasikan rute-rute yang lebih aman untuk konvoi-konvoi bantuan, dengan tujuan mencegah terjadinya insiden mematikan serupa di masa mendatang.
Sementara itu, tank-tank militer Israel bergerak maju memasuki Rafah, sebuah wilayah di bagian selatan Jalur Gaza.
Operasi militer ini disertai dengan serangan udara yang hebat di Rafah, yang menyebabkan ratusan ribu warga sipil di sana berhamburan mencari perlindungan.
Hampir setengah dari total populasi 2,3 juta orang di Jalur Gaza, yaitu sekitar 1,15 juta orang, telah mengungsi ke Rafah hingga saat ini. Selanjutnya, sejak Israel memulai operasi militer di wilayah Rafah, sekitar 800.000 orang tambahan telah mengungsi dari Rafah.
(ipa)