PASUNDAN EKSPRES – Dalam pidato yang disampaikan pada Rakernas V PDIP, jumat, 24 Mei 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sinyal bahwa partainya kemungkinan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto. Megawati menekankan bahwa PDIP adalah partai yang memiliki keteguhan dan keberanian. Ia juga mengajak para kadernya untuk meninggalkan zona nyaman.
“Partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa. Siapa yang enggak mau ngikut? Ya iya lah, sudah lah enggak zona nyaman, zona nyaman melulu,” ujar Megawati di depan ribuan kader yang hadir.
Para kader menyambut pidato tersebut dengan sorakan. Namun, Megawati mengingatkan bahwa dalam sistem politik Indonesia, istilah oposisi tidak secara resmi diakui, melainkan konsep berada di luar pemerintahan yang lebih tepat digunakan.
Baca Juga:Hydra, Hewan yang Menentang Konsep Penuaan!Allen Pope! Agen CIA yang Dijadikan Mainan Politik oleh Soekarno!
Megawati juga menekankan pentingnya fungsi check and balances dalam demokrasi, meski ia juga mengakui bahwa politik membutuhkan kekuasaan. Namun, yang membedakan adalah strategi dan cara mendapatkan kekuasaan tersebut.
“Bedanya adalah strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaan yang membedakan kita dengan yang lainnya,” jelasnya.
Terkait arah politik PDIP ke depan, Megawati menyatakan akan mendengarkan suara dan masukan dari para kader. Sikap PDIP terhadap pemerintahan mendatang akan menjadi fokus utama dalam Rakernas V kali ini.
“Lalu bagaimana sikap PDIP terhadap pemerintahan ke depan? Tentu harus dicermati dengan seksama. Partai harus mendengarkan semua suara akar rumput dari yang berteriak-teriak sampai sayup-sayup dan terus berjuang bagi terlembaga demokrasi yang sehat inilah bagian daripada skala prioritas di Rakernas V ini,” ungkap Megawati.
Pidato ini menegaskan komitmen PDIP untuk tetap kritis dan berpegang pada prinsipnya, serta memastikan partai terus berjuang demi demokrasi yang sehat di Indonesia. Megawati juga menegaskan bahwa keputusan final mengenai posisi PDIP akan mempertimbangkan aspirasi dari seluruh kader partai.