PASUNDAN EKSPRES – Nama Iqbal Mustofa menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam aksi penguntitan terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah, di sebuah restoran Prancis di Jakarta.
Iqbal, yang disebut-sebut sebagai anggota Densus 88, dikabarkan diamankan oleh pengawal Febrie Adriansyah setelah ketahuan melakukan penguntitan.
Beragam informasi tentang Iqbal pun beredar luas di media sosial, termasuk kisah harunya saat berjuang menjadi anggota polisi.
Baca Juga:Harga Emas Antam di Butik Emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Turun Rp20.000PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Buka Lowongan Kerja untuk S1 Semua Jurusan!
Pria asal Kalinyamat Wetan, Tegal Selatan, ini diketahui berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya, Sunarto, bekerja sebagai marbot masjid, sedangkan ibunya, Warikha, berjualan es cendol di Pasar Bandung, Tegal Selatan.
Sejak kecil, Iqbal terbiasa membantu sang ibu menyiapkan jualan es cendol dan ayahnya membersihkan karpet masjid.
Di tahun 2018, Iqbal berhasil meraih mimpinya menjadi anggota polisi. Ia menjadi salah satu dari enam orang asal Tegal yang lolos seleksi pendidikan Bintara Polri.
Kini, setelah identitasnya terbongkar, Iqbal dikabarkan terdaftar sebagai anggota Densus 88. Hal ini terlihat dari identitas di kartu anggotanya yang beredar di media sosial.
Lebih mengejutkan lagi, Iqbal diduga menyamar sebagai karyawan BUMN dengan nama berinisial HRM saat melakukan aksi penguntitan.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak terkait. Motif di balik penguntitan tersebut masih belum diketahui secara pasti.
Publik pun masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak Kejagung dan Polri terkait kasus ini.