Ia mengatakan, stunting di PUPR itu khusus untuk air bersih dan stunting di pemukiman itu untuk perbaikan lingkungan penduduk.
“Jadi selesai dari sini kita harus mampu bergerak menyelesaikan masalah-masalah tersebut, tidak lagi masih ada kendala dengan rembuk dan rapat-rapat,” tegasnya.
Hasil stunting ini harus tepat sasaran baik dalam prevalensi yang ada didalam data dan menjadikan subang zero new stunting.
Baca Juga:BKKBN: 53,93 Persen Lansia Bekerja dan 0,70 Persen PengangguranIndosat Siap Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo, Catat Pencapaian Keuangan Signifikan Sepanjang 2023
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, S.H., memberikan penguatan untuk memastikan adanya sinergi dan kolaborasi lintas program, kegiatan, dan pendanaan yang dapat dilakukan oleh semua pihak.
Fazar mengajak seluruh elemen di Kabupaten Subang untuk terlibat aktif dalam pencegahan kasus stunting baru di Kabupaten Subang dan Provinsi Jawa Barat. Diharapkan berbagai upaya yang dilakukan dapat mendukung terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang maju, unggul, dan berkualitas.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Aksi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di seluruh Indonesia, melalui pencapaian Subang Ngahiji Menuju Zero New Stunting.(znl/rls/sep)