PASUNDAN EKSPRES – Nikki Haley tulis pesan di roket Israel yang mengejutkan seluruh dunia. Nikki Haley, mantan calon presiden dari Partai Republik, saat berkunjung ke Israel baru-baru ini, menulis pesan dukungan yang jelas kepada Angkatan Pertahanan Israel (IDF) di atas sebuah peluru artileri.
“Habisi mereka! Amerika selalu mencintai Israel,” tulis Haley pada proyektil tersebut.
Nikki Haley Tulis Pesan di Roket Israel
Foto-foto Nikki Haley saat menandatangani peluru artileri selama kunjungannya ke Israel telah diunggah ke platform X oleh Danny Danon. Danon adalah anggota Knesset (parlemen) Israel dan mantan Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga:Pejabat Israel Memperkirakan Perang dengan Hamas akan Terjadi hingga Akhir TahunLayanan Kesehatan Menipis di Tengah Konflik Meningkat di Gaza, Penyelamatan Korban menjadi Sulit
Nikki Haley, mantan Duta Besar PBB dan mantan Gubernur South Carolina, sedang melakukan perjalanan kunjungan ke Israel. Selama kunjungan ini, ia bertemu dengan para pemimpin militer Israel serta menyapa dan berinteraksi dengan para korban selamat.
Nikki Haley telah menjadi pendukung yang setia terhadap perang Israel. Pesan-pesannya saat ini juga mencerminkan sentimen serupa yang pernah ia sampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa hari setelah serangan 7 Oktober.
Dikutip dari Fox News, Kamis (30/5), dalam pernyataannya pada saat itu, Haley menyatakan bahwa serangan tersebut bukan hanya serangan terhadap Israel, tetapi serangan terhadap Amerika. Dia kemudian memposting pesan di platform X yang menuliskan, “Habisi mereka, @Netanyahu. Mereka harus mendapatkan neraka untuk membayar apa yang baru saja mereka lakukan.”
Pesan solidaritas Nikki Haley terhadap Israel datang pada saat pasukan militer Israel sedang menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah korban sipil akibat konflik bersenjata.
Pada hari Minggu, serangan udara yang dilakukan oleh Israel di kota Rafah, Gaza Selatan, telah menewaskan setidaknya 45 orang. Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden tersebut sebagai “kecelakaan yang tragis.”
(ipa)