Kabar yang menggembirakan bahwa Indonesia mengalami fenomena Bonus Demografi dalam kependudukan tampaknya hanya berlaku dalam waktu yang tidak lama.karena pada saat bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional ( 20 Mei 2024) , salah satu media cetak nasional Kompas pada halaman pertama menulis berita dengan huruf cukup besar “Gen Z Makin Sulit Cari Kerja di Sektor Formal”. Dalam media tersebut dikabarkan bahwa selama 15 tahun terakhir, serapan tenaga kerja di sektor formal terus menyusut. Generasi Z (gen Z) semakin sulit mendapatkan kerja di sektor formal dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Data BPS menunjukkan bahwa serapan pekerja di sektor formal pada tahun 2009-2014= 15.610.874 orang; pada tahun 2014- 2019= 8.551.456 orang; dan tahun 2019- 2024= 2.006.071 orang. Jadi jumlah pekerja Indonesia yang diserap sektor formal menunjukkan tren penurunan selama 15 tahun terakhir
Menurut BPS, pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/ karyawan/ pegawai. Contoh pekerja sektor formal adalah pegawai yang bekerja di administrasi pemerintahan, pertanahan, dan jaminan sosial, jasa pendidikan, jasa kesehatan, transportasi, dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makanan minuman maupun industri. Pengolahan, sedangkan pekerja informal mencakup status berusaha sendiri dan pekerja bebas di sektor pertanian dan non-pertanian. Contohnya : pedagang kaki lima, sopir angkot, dan tukang becak.( diolah dari kontan.co.id)
Baca Juga:50 Calon Terpilih Periode 2024-2029 Ditetapkan , Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD KarawangDisparbud Karawang Launching Desa Kreatif Karangjaya Sekaligus Kurasi Seni Pertunjukan Budaya
Litbang Kompas mengungkapkan bahwa separuh lebih penduduk Indonesia yang menganggur adalah gen ZBerdasarkan hasil survey Angkatan Kerja Nasional, BPS merilis tingkat pengangguran terbuka pengangguran di Indonesia per Februari 2024 sebesar 4,82 persen, jika dilihat secara absolut, jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup banyak, yaitu 7,20 juta orang dari total 149,38 juta angkatan kerja.
Uraian di atas menunjukkan bahwa negara Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan berat dalam menangani pengangguran terutama di kalangan Gen Z. Terjadi kesenjangan antara dunia pendidikan dan permintaan dunia indstri mendesak untuk segera diatasi karena akan berdampak pada bidang sosial, ekonomi, krominalitas maupun bidang yang lainnya.
Hasil survey BPS menunjukkan, banyak gen Z menganggur bukan karena tidak mau bekerja, melainkan ada kendala di bidang sosial yang membuat mereka tidak bisa bekerja meskipun ada sebagian yang terlalu memilih dalam pekerjaan dan karier.