“Mestinya bisa ditunda setelah Agustusan, kemudian September transisi hingga definitif saat pemerintahan baru Oktober nanti,” ujarnya, melansir dari CNN Indonesia. Ia menilai pengunduran diri ini akan mempengaruhi investor, terutama mereka yang sudah teken kontrak dengan Otorita IKN.
Nirwono juga melihat penunjukan Basuki sebagai pemimpin baru IKN memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengalaman panjang Basuki di bidang pembangunan menjadi keuntungan, namun tanggung jawab ganda dan kurang pengalaman dalam menarik investasi menjadi tantangan.
Untuk menyelesaikan persoalan di IKN, Basuki dan Kementerian PUPR fokus pada infrastruktur dasar yang sudah mencapai 80 persen. Namun, ada tantangan lain seperti menghidupkan kota, melibatkan masyarakat lokal, menyelesaikan pembebasan lahan, serta pengembangan dan pengendalian wilayah sekitar IKN.
Baca Juga:Polda Metro Jaya Ungkap Fakta-Fakta Terbaru dalam Kasus Ibu Cabuli Anak KandungBambang Susantono Dapat Tugas Baru, Perkuat Kerja Sama Internasional untuk IKN
Saat ini, pemerintah fokus mengejar penyelesaian infrastruktur demi persiapan HUT RI di Sumbu Kebangsaan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Nirwono berharap pemerintah tidak hanya fokus pada persiapan upacara Agustusan, tetapi juga menyelesaikan masalah-masalah mendasar lainnya.