PASUNDAN EKSPRES – Pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan Ketua dan Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah memicu tanggapan dari berbagai politikus. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing memberikan pandangan mereka terkait dampak pengunduran diri tersebut terhadap proyek besar pemerintah ini.
Kritikan dari PKS
Politikus PKS, Suryadi Jaya, mengungkapkan keprihatinannya atas mundurnya Bambang dan Dhony. Menurut Suryadi, pengunduran diri ini merupakan pukulan telak bagi Otorita IKN. Ia menilai bahwa keduanya memiliki peran krusial dalam pengembangan IKN.
“Kami memandang pengunduran diri kedua pucuk pimpinan OIKN ini akan menjadi pukulan berat bagi OIKN secara organisasi,” ujar Suryadi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (3/6). Suryadi menambahkan bahwa baik Bambang maupun Dhony memiliki pengalaman luas di bidang tata kota, dengan Bambang pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Koordinator Perekonomian dan Dhony sebagai pimpinan perusahaan pengembang swasta.
Baca Juga:Investor Resah! Pengaruh Pengunduran Diri Pimpinan IKN terhadap Investasi Sangat SignifikanPolda Metro Jaya Ungkap Fakta-Fakta Terbaru dalam Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung
Suryadi juga menyoroti bahwa perkembangan IKN Nusantara masih jauh dari target, baik secara fisik maupun finansial. Ia menyebutkan bahwa investasi yang masuk ke IKN baru mencapai Rp 47,5 triliun, sementara target hingga akhir tahun ini adalah Rp 100 triliun.
Pandangan Pedas dari PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa mundurnya Bambang dan Dhony menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan IKN tidak matang. “Ini bagian dari perencanaan yang tidak matang dan sangat disesalkan karena 17 Agustus tidak lama lagi,” kata Hasto di Depok 3 Juni 2024.
Hasto mengkritik percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah tanpa mempertimbangkan aspek-aspek penting secara matang. Menurutnya, proyek sebesar IKN memerlukan perencanaan yang detail, terutama terkait dengan struktur tanah yang tidak stabil dan hukum-hukum adat yang harus diperhatikan. Hasto juga menekankan bahwa kondisi proyek IKN saat ini adalah akibat dari perencanaan yang terburu-buru dan kurang matang, yang menciptakan beban kerja besar dan akhirnya menyebabkan pengunduran diri pimpinan.
Sorotan dari PKB
Politikus PKB, Daniel Johan, menyoroti tingginya target yang diberikan pemerintah untuk proyek IKN Nusantara. “Siapa pun kepala Otorita IKN pasti akan gemetar kakinya karena begitu tinggi targetnya,” ujar Daniel di kompleks parlemen Senayan, Jakarta 3 Juni 2024.