PASUNDAN EKSPRES – Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan kabar bahwa NASA telah menemukan bukti-bukti potensial Matahari terbit dari barat. Kabar ini sontak viral dan dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat dalam kepercayaan umat Islam.
Namun, perlu diluruskan bahwa kabar tersebut adalah hoax atau tidak benar. NASA sendiri telah membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan prediksi tentang Matahari terbit dari barat.
Fenomena Matahari terbit dari barat memang tidak mungkin terjadi dalam pengertian literal. Matahari selalu terbit dari arah timur dan terbenam di barat karena rotasi Bumi.
Baca Juga:Peralihan Musim Kemarau di Indonesia Ditandai Hujan Lebat dan Angin KencangPeluang Pasar Tinggi, Budidaya Ikan Kerapu Menjanjikan Keuntungan Besar
Kemungkinan yang dimaksud dalam unggahan viral tersebut adalah fenomena pembalikan medan magnet Bumi. Fenomena ini nyata dan pernah dipelajari oleh para ilmuwan. Pembalikan medan magnet Bumi terjadi secara berkala, rata-rata setiap 780.000 tahun.
Venus, planet tetangga Bumi, mengalami fenomena ini. Venus berotasi dengan berputar ke belakang, sehingga Matahari terlihat terbit dari barat di sana. Namun, perlu diingat bahwa Venus memiliki rotasi yang sangat lambat dan waktu planet itu untuk mengitari Matahari berbeda dengan Bumi.
Oleh karena itu, tidak tepat mengaitkan fenomena pembalikan medan magnet Bumi dengan tanda-tanda kiamat. Fenomena ini adalah proses ilmiah alami yang tidak memiliki hubungan dengan kepercayaan agama.
Kabar NASA temukan bukti Matahari terbit dari barat adalah hoax.Fenomena Matahari terbit dari barat tidak mungkin terjadi dalam pengertian literal.Fenomena pembalikan medan magnet Bumi nyata dan terjadi secara berkala.Fenomena pembalikan medan magnet Bumi tidak memiliki hubungan dengan tanda-tanda kiamat.