PASUNDAN EKSPRES – Dewan Wali Iran telah merilis daftar resmi kandidat yang diizinkan untuk mencalonkan diri dalam Pilpres Iran tahun 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni mendatang.
Pemilu ini, yang seharusnya berlangsung pada tahun 2025, dipercepat menyusul kematian mendadak Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei lalu.
Kandidat yang Siap Maju Pilpres Iran Tahun 2024
Menurut laporan dari Al Arabiya, Senin (10/6), Dewan Wali, badan yang terdiri dari ulama dan ahli hukum yang diawasi langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, telah menyetujui enam kandidat sebagai berikut:
Baca Juga:Simak Perjalanan Karir Jun SEVENTEEN yang Ulang Tahun Hari Ini!Update Genosida di Gaza: Spanyol akan Bergabung dengan Afrika Selatan untuk Gugat Israel ke ICJ
- Ketua Parlemen: Mohammad-Bagher Ghalibaf
- Wakil Presiden :Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi
- Anggota parlemen: Masoud Pezeshkian
- Wali Kota Teheran: Alireza Zakani
- Mantan Menteri Dalam Negeri: Mostafa Pourmohammadi
- Mantan perunding nuklir: Saeed Jalil
Di antara para kandidat tersebut, hanya Masoud Pezeshkian yang berafiliasi dengan kubu politik “reformis” Iran, sementara lima kandidat lainnya dikenal sebagai “konservatif” atau “ultrakonservatif.”
Diskualifikasi Kandidat Terkenal
Dari 80 warga Iran yang mendaftarkan pencalonannya, beberapa tokoh penting didiskualifikasi.
Salah satu yang paling menonjol adalah Mahmoud Ahmadinejad, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden selama dua periode berturut-turut dari tahun 2005 hingga 2013.
Ini adalah ketiga kalinya Ahmadinejad didiskualifikasi, setelah gagal mencalonkan diri pada pemilu 2017 dan 2021.
Meski pernah menjadi sekutu dekat Pemimpin Tertinggi Khamenei, Ahmadinejad tidak lagi mendapat dukungan selama masa jabatan keduanya dan telah terpinggirkan sejak saat itu.
Tokoh terkemuka lainnya yang didiskualifikasi adalah Ali Larijani, mantan ketua parlemen yang sekarang dianggap sebagai “moderat” dalam politik Iran.
Larijani juga mengalami diskualifikasi pada pemilu 2021.
Selain mereka, mantan gubernur bank sentral Abdolnasser Hemmati, yang juga mencalonkan diri pada tahun 2021 namun kalah dari Raisi, turut didiskualifikasi.
Baca Juga:Update Harga Emas Antam Hari Ini: Naik Rp17.000 dan Jadi Rekor Kenaikan Tertinggi!Bund, Ada Resep Iga Bakar dengan Bumbu yang Meresap dan Super Easy Buatnya!
Perlu diketahui, meskipun presiden memiliki peran penting, otoritas tertinggi di Iran dipegang oleh Pemimpin Tertinggi, yang memiliki kendali penuh atas semua urusan negara, termasuk kebijakan luar negeri dan program nuklir.
Ayatollah Khamenei, yang berusia 85 tahun, telah menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi sejak 1989. (pm)