Kisah Nyata Seram! EL dan Kejadian Mengerikan di Kos Surabaya

Kisah Nyata Seram! EL dan Kejadian Mengerikan di Kos Surabaya
Kisah Nyata Seram! EL dan Kejadian Mengerikan di Kos Surabaya
0 Komentar

 

Kejadian Menyeramkan

 

Satu malam, setelah EL dan Mareta bergantian shift, EL yang sudah terbiasa tidur lebih malam menunggu Mareta pulang. Namun, anehnya, Mareta yang biasanya pulang dan langsung cuci kaki serta salat, kali ini hanya berdiri di depan pintu, menatap EL, dan langsung tidur tanpa melakukan ritual biasanya. EL yang kelelahan akhirnya juga ikut tidur.

 

Tak lama kemudian, pintu kamar didobrak keras hingga copot. EL terbangun dengan shock dan melihat Mareta bersama beberapa pria dari warung kopi di depan kos. Mareta marah karena merasa diketuk-ketuk pintunya tapi tidak dibuka. Padahal EL yakin tadi sudah melihat Mareta masuk kamar. Malam itu, mereka tidur tanpa pintu kamar, membuat EL sangat waswas.

 

Malam berikutnya, saat EL tidur menggunakan headset, dia mendengar suara tangisan memilukan. Awalnya dikira dari lagu, tapi setelah diperiksa, lagu yang diputar ceria. Tiba-tiba, EL merasa pundaknya berat dan melihat sosok kuntilanak merah tepat di atasnya. Sosok itu berteriak di telinga EL, “Pergi! Ini rumahku!” EL pingsan dan ditemukan pagi harinya oleh seniornya, Mbak Lia, dengan kondisi telinga berdarah.

 

Pindah Kos

 

Baca Juga:Penjual Ikan Bandeng di Surabaya Diduga Gunakan Pesugihan, Ganggu Penghuni Kos Hingga Terjadi Kecelakaan! Rekomendasi Film Barat Paling Seru di 2024!

Setelah kejadian tersebut, EL memutuskan untuk pindah kos. Bersama Mareta dan beberapa teman magang lainnya, mereka menemukan kos baru yang lebih nyaman dan murah. Kos baru ini dimiliki oleh seorang ibu yang juga menjual bandeng. Rumahnya terletak di ujung gang dengan pohon mangga besar di depannya. Ibu kos mereka memberi tahu bahwa pintu menuju balkon harus selalu ditutup setelah Magrib.

 

Pada suatu malam, EL pulang kerja dan merasakan sesuatu yang aneh di belakangnya. Langkahnya diikuti oleh suara langkah nyeret, semakin cepat langkahnya, semakin cepat suara itu mengikuti. Ketika sampai di depan pintu kos, EL merasa pundaknya berat lagi dan mendengar suara bisikan nenek-nenek yang membuat bulu kuduknya berdiri. EL bergegas masuk dan langsung mengunci pintu, berusaha melupakan kejadian tersebut.

 

Cerita EL menunjukkan betapa menakutkannya pengalaman tinggal di kos yang ternyata memiliki sejarah kelam. Gangguan demi gangguan yang dialaminya bukan sekadar kebetulan, melainkan menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di tempat tersebut. Meski sudah pindah kos, EL masih menyimpan kenangan mengerikan itu dalam ingatannya.

0 Komentar