PASUNDAN EKSPRES -Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kapasitas Tenaga Lapangan Keluarga Berencana (Teladan KB).
Tahun ini, DP3AKB membekali ujung tombak lapangan tersebut dengan memperbarui kebijakan dan sejumlah keterampilan teknis yang dilaksanakan di empat angkatan terpisah.
Kepala DP3AKB Jawa Barat Siska Gerfianti berharap peningkatan kapasitas Teladan KB menjadi penguat dalam peningkatan kinerja serta membangun sinergitas dan kolaborasi untuk mendukung berbagai program dan target kinerja tahun 2024.
Baca Juga:Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian Bocah 4,5 Tahun Korban Tenggelam di KJA Waduk JatiluhurAsrama Putra Al-Muhajirin 3 Terbakar
Siska menjelaskan, Teladan KB merupakan wadah atau lembaga pemeliharaan berbasis peran serta masyarakat yang memiliki tugas yaitu melaksanakan strategi fasilitasi program kegiatan pembangunan keluarga dalam lingkup pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
“Walaupun tugas Teladan KB lebih pada konteks pengendalian kependudukan, namun pada hakikatnya memiliki tujuan meningkatkan kualitas keluarga. Ini dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin seluruh anggota keluarga di Jawa Barat,” ungkap Siska di sela kegiatan Peningkatan Kapasitas Teladan KB Angkatan IV yang berlangsung selama dua hari, 12-13 Juni 2024, di Kota Bogor.
Siska menegaskan, perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari pembangunan budaya, sosial-ekonomi bangsa yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan sektor lainnya. Kondisi dan kualitas keluarga di Jawa Barat akan memberikan kontribusi nyata terhadap kondisi keluarga di Indonesia.
Jumlah penduduk Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia. Sensus penduduk 2020 mencatat penduduk Jawa Barat pada September 2021 sebanyak 48,78 juta jiwa. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk interim 2021-2023, tahun 2022 jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat mencapai 49,40 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat 2021-2022 sebesar 1,28 persen.
“Selain itu, Jawa Barat juga memiliki jumlah keluarga terbesar, yaitu lebih dari 13,7 juta kepala keluarga. Jumlah penduduk yang banyak ini merupakan salah satu modal dalam pembangunan di Jawa Barat jika dapat dikelola dengan baik,” tandas Siska.
“Tingginya jumlah penduduk ini juga tentu saja hadir disertai segala peluang dan tantangannya. Salah satu tantangan di Jawa Barat dalam mencetak generasi unggul yang masih terkendala dengan masih adanya stunting. Prevalensi meningkatnya stunting tahun 2023 yaitu 21,7, meningkat 1,5 persen dibandingkan tahun 2022 . Kemudian masih tinggi pernikahan anak (4.599 dispensasi), tinggi perceraian (86.950 kasus), dan masih tinggi kekerasan terhadap perempuan dan anak (2.819 kasus),” tambah Siska.