Di tempat yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jabar Iin Indasari menjelaskan, keningkatan kapasitas Teladan KB angkatan IV diikuti enam kabupaten dan kota di Bogor Raya, meliputi Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok. Acara ini melengkapi kegiatan serupa yang berlangsung di Cirebon, Garut, dan Purwakarta.
“Alhamdulilah seluruh Teladan KB di Jawa Barat sudah mengikuti peningkatan kapasitas untuk tahun ini. Angkatan IV di Bogor diikuti 55 orang. Total peserta selama empat angkatan angkatan sebanyak 267 Teladan KB. Kegiatan ini kami lakukan secara rutin setiap tahun. Tujuannya agar para Teladan KB mampu meningkatkan kualitas kinerja,” terang Iin.
Tahun ini, sambung Iin, Teladan KB secara khusus mendapat pembekalan mengenai penguatan dan revitalisasi kelompok kegiatan tribina di tingkat desa dan optimalisasi peran dan fungsi Teladan KB dalam program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga bencana (Bangga Kencana). Materi lainnya berupa teknik penulisan sederhana untuk media dan dampak perkawinan anak terhadap kesehatan reproduksi.
Tantangan Generasi Digital
Baca Juga:Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian Bocah 4,5 Tahun Korban Tenggelam di KJA Waduk JatiluhurAsrama Putra Al-Muhajirin 3 Terbakar
Sementara itu, Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Barat Najip Hendra SP yang turut menjadi salah satu narasumber peningkatan kapasitas Teladan KB menilai salah satu tantangan program Bangga Kencana saat ini adalah tren masyarakat digital. Oleh karena itu, penting bagi Teladan KB untuk beradaptasi dengan generasi digital. Dalam hal ini, pemanfaatan media digital sebagai alat komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) merupakan sebuah keniscayaan. Teladan KB harus siap menghadapi tantangan dunia digital.
Salah satu indikator bahwa dunia kita semakin digital adalah tingginya tingkat penetrasi internet di Indonesia. Pun dengan Jawa Barat. Berdasarkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 79,5 persen dari total penduduk pada awal tahun 2024. itu setara dengan 221.563.479 jiwa dari total populasi Indonesia yang sebesar 278.696.200 jiwa pada tahun 2023,” ungkap Najip.
Yang menarik, lanjut Najip, kepemilikan perangkat seluler (Ponsel) di Indonesia sudah sangat tinggi. Apalagi jumlah ponsel sudah lebih banyak dari jumlah penduduk itu sendiri. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 278,7 juta jiwa. Adapun populasi ponsel mencapai 353,3 juta atau mencapai 126,8 persen dari jumlah penduduk. Sangat digital.