Posisi PKS dalam Koalisi Anies
PKS telah sejak awal mendukung Anies Baswedan, bukan hanya sebagai calon gubernur, tetapi juga dalam konteks visi dan misi pembangunan Jakarta yang inklusif dan berkelanjutan. Syaikhu menegaskan bahwa komunikasi dengan partai lain terus dilakukan untuk memastikan dukungan terhadap Anies Baswedan tetap solid.
Syaikhu mengungkapkan, “Kami terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk mendukung Pak Anies Rasyid Baswedan. Komunikasi ini masih berjalan dan belum mencapai kesimpulan final.” Hal ini menunjukkan bahwa PKS sangat serius dalam memastikan koalisi yang kuat dan berkomitmen pada pencalonan Anies.
Beberapa partai besar telah menunjukkan dukungan mereka terhadap Anies. PDIP, meskipun memiliki calon potensial sendiri, tetap dianggap sebagai pemain kunci dalam menentukan arah koalisi. PKB, melalui DPW-nya di Jakarta, juga telah mendeklarasikan dukungan mereka kepada Anies. Proses uji kelayakan di tingkat DPP PKB menjadi langkah penting berikutnya dalam pengusungan resmi Anies.
Baca Juga:PKS Pertimbangkan Tawaran Koalisi Prabowo untuk Cawagub DKI Jakarta 2024Kaesang Pangarep Terbuka untuk Berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta
Nasdem, dengan kekuatannya, turut mempertimbangkan Anies sebagai calon gubernur. Selain Anies, DPW Nasdem Jakarta mengusulkan dua kader mereka, yaitu Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino. Pengumuman resmi dari Nasdem dijadwalkan paling lambat pada 31 Juli 2024, menambah ketegangan dan antisipasi menjelang Pilkada.
Saat ditanya mengenai kemungkinan PDIP mengusung Anies, Syaikhu menyatakan bahwa PKS tetap berharap mendapatkan kursi cawagub. Menurut Syaikhu, posisi tersebut sangat strategis dan PKS ingin memastikan bahwa mereka memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemerintahan DKI Jakarta.
“Kami berharap dari awal agar Pak Anies mempertimbangkan kader PKS sebagai calon wakil gubernur. Harapan kami adalah memiliki perwakilan di posisi tersebut,” katanya.
Dinamika Bursa Cagub dan Cawagub DKI Jakarta
Selain Anies Baswedan, beberapa nama lain yang disebut-sebut dalam bursa calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta termasuk Ridwan Kamil, Ahmad Sahroni, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Masing-masing kandidat memiliki basis dukungan dan strategi politik yang berbeda, menambah keragaman dan kompetisi dalam Pilkada DKI Jakarta.
Ridwan Kamil, dengan pengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat, dianggap memiliki rekam jejak yang kuat dalam memimpin wilayah urban. Ahmad Sahroni, seorang politikus muda dengan latar belakang bisnis, menawarkan perspektif baru yang segar. Sementara itu, Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta, meskipun kontroversial, masih memiliki pengikut setia yang percaya pada visi dan misinya.