PASUNDAN EKSPRES – Lebih dari 1.000 jemaah haji telah meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan panas ekstrem di Arab Saudi. Laporan AFP menyebutkan bahwa separuh dari jumlah tersebut adalah jemaah yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi.
Penambahan jumlah korban terbaru berasal dari Mesir, di mana 658 warganya meninggal dunia di Saudi. 630 di antaranya adalah jemaah yang tidak terdaftar atau tidak menggunakan visa resmi. Kematian jemaah Mesir ini memicu kemarahan publik Yordania, yang menganggap pemerintah Saudi lalai dalam pelayanan haji.
Sementara itu, hingga Rabu (19/6), tercatat 165 jemaah asal Indonesia yang meninggal saat menjalankan ibadah haji. Tiga di antaranya meninggal karena heatstroke. Suhu di Mekkah mencapai 51 hingga 53 derajat Celsius selama musim haji tahun ini, menjadi penyebab utama banyak jemaah yang tumbang.
Baca Juga:Tips Meminum Kopi Tanpa Gula untuk Menjaga Kesehatan GinjalErick Thohir, Piala AFF 2024 Bukan Target Utama, Timnas Indonesia Fokus ke SEA Games dan Piala Dunia
Otoritas Saudi sebelumnya melaporkan telah merawat lebih dari 2.000 jemaah yang mengalami heatstroke. Namun, angka tersebut belum diperbarui sejak akhir pekan lalu.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian jemaah haji
-Gelombang panas ekstrem: Suhu di Arab Saudi, terutama di Mekkah dan Madinah, sangat tinggi selama musim haji tahun ini. Hal ini menyebabkan dehidrasi dan heatstroke pada jemaah.
-Kondisi kesehatan jemaah: Banyak jemaah haji yang sudah lanjut usia dan memiliki kondisi kesehatan yang mendasar. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap cuaca panas.
-Kekurangan persiapan: Jemaah yang tidak terdaftar atau tidak menggunakan visa resmi mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan dan bantuan lainnya.
Pemerintah Arab Saudi telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi tingginya angka kematian jemaah haji
-Memperbanyak tenda pendingin: Tenda-tenda ini menyediakan tempat berlindung bagi jemaah dari panas matahari.
-Membagikan air minum: Otoritas Saudi membagikan air minum secara gratis kepada jemaah haji.
Baca Juga:Indonesia Semakin Berkembang, Masyarakat Semakin Terbiasa Bertransaksi Digital Tanpa Uang TunaiHarga Emas Antam Melonjak Rp 16.000, Investor Jangka Pendek Perlu Waspada!
-Meningkatkan layanan kesehatan: Layanan kesehatan di tempat-tempat suci diperluas untuk menampung lebih banyak pasien.
Meskipun demikian, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan keselamatan jemaah haji. Penting bagi jemaah untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk cuaca panas, menjaga kesehatan, dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat.