SUBANG – Kecamatan Ciater terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Ciater, Adi Suryadi Megantars, S.IP, menjelaskan beberapa layanan kependudukan yang disediakan, termasuk pelayanan rekam KTP, penerbitan surat keterangan pindah datang, pembuatan Kartu Keluarga (KK), surat keterangan tempat tinggal (SKTT), dan surat usulan Pengatar pembuatan e-KTP ke Uptd Dinas kependudukan atau bisa langsung ke Dinas Kependudukan.
Adi Suryadi menekankan betapa pentingnya data kependudukan yang selalu terupdate.
Baca Juga:Hakim Tunggal Eman Sulaeman yang Bebaskan Pegi Diapresiasi Warga Karawang, Kampung HalamannyaEvaluasi Kinerja Kanwil BPN Provinsi Gorontalo, Pembina Tim 5 Dukung Pemerataan Capaian WBK
“Data kependudukan yang update sangat penting baik untuk kepentingan pribadi maupun publik. Misalnya, data pendidikan yang terupdate di Kartu Keluarga akan lebih memudahkan seseorang ketika melamar pekerjaan. Begitu juga dengan data golongan darah yang bisa sangat berguna dalam situasi darurat, seperti kecelakaan,” ujar Adi Suryadi pada Kamis, (4/7).
Namun, Adi juga mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kependudukan, termasuk keterbatasan anggaran, pengaturan layanan online, kecepatan layanan, serta perilaku pemberi dan penerima layanan.
“Keterbatasan anggaran sering kali menjadi kendala dalam menyediakan fasilitas yang memadai. Pengaturan layanan online juga perlu terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa semua warga bisa mengakses layanan dengan mudah,” tambahnya.
Selain itu, kecepatan layanan juga menjadi fokus utama.
“Kami terus berupaya meningkatkan kecepatan layanan agar warga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan dokumen yang mereka butuhkan. Ini memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses tersebut,” kata Adi.
Kecamatan Ciater juga menghadapi beberapa masalah demografis yang mempengaruhi pelayanan kependudukan. Tingginya angka kelahiran, meningkatnya angka harapan hidup, serta masalah jumlah penduduk dan padatnya pemukiman penduduk menjadi perhatian utama.
“Tingginya angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk terus bertambah. Ini berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan akan layanan kependudukan. Kami harus memastikan bahwa semua penduduk, termasuk mereka yang baru lahir dan lanjut usia, mendapatkan pelayanan yang memadai,” jelas Adi.
Padatnya pemukiman penduduk juga menambah kompleksitas dalam memberikan pelayanan.