TERAP FESTiVAL membuka ruang hadirnya narasi tandingan dari simbol kota hegemonik yang ditentukan oleh pemerintah. Narasi simbol kota yang hadir dalam festival ini diharapkan dapat lebih parsitipatif dan inklusif.
Titik-Titik Kota
Konsep kuratorial TERAP FESTiVAL berangkat dari persilangan antara landmark Simpang Lima Asia Afrika dengan Simpang Empat Braga; dan Titik Nol keramat (Sumur Bandung) dengan Titik Nol teknokrat (Tugu Kota oleh Daendels).
Peristiwa teater ruang publik akan bergerak mondar-mandir dari Simpang Lima Asia Afrika yang menandai Bandung sebagai ibu kota perlawanan antikolonial global hingga Simpang Empat Braga yang menandai obsesi pemerintah hari ini untuk mempercantik wajah kota.
Baca Juga:3 Kehebatan Kamera 50MP Galaxy Z Flip6 Terbaru 2024, Bikin Konten Kamu Kece Badai!Ribuan Warga Subang Diajak Peduli Lingkungan Berkelanjutan oleh Econext Ventures
Lalu di antara Titik Nol Sumur Bandung yang menandai air sebagai simbol keberkahan dan Titik Nol kilometer tugu kota yang menandai aspal sebagai “kutukan”. Perjalanannya akan menelusuri bukan hanya lapis “luar” Braga, tapi juga lapis “dalam” warga di balik kawasan tersebut.
Dalam mewujudkan teater yang meruang “di” dan “dengan” ruang publik ini, TERAP FESTIVAL mengundang para pegiat teater baik individu maupun kelompok dari seluruh Indonesia untuk mengeksplorasi hubungan antara teater, ruang, dan publik sebagai strategi estetika warga dalam menyatakan hak kepemilikan bersama atas kota di simpang dan titik landmark yang disebut sebelumnya.
Seniman TERAP FESTIVAL terdiri dari individu atau kolektif/kelompok yang terbuka pada segala disiplin praktik dan lintas usia. TERAP FESTIVAL mengedepankan peserta yang ingin bereksperimen dengan teater sebagai titik kumpul silang gagasan: bersiasat dan bersolidaritas bersama warga di tengah perubahan wajah kota yang semakin timpang, memiliki antusiasme untuk melakukan riset, dan berkolaborasi dengan warga dalam proses penciptaan karya. Sehingga, hadirlah teater dengan desain logistik yang menjadikan infrastruktur ruang publik dan daya gerak warga sebagai material dan metode utamanya.
Demi menghadirkan konsep yang utuh, TERAP FESTIVAL juga menyediakan ruang bagi para seniman untuk menguatkan gagasan dan konsep dalam program inkubasi dan lokakarya.