PASUNDAN EKSPRES – Pada 17 Agustus mendatang, bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-79, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan meluncurkan jenis BBM baru yang lebih ramah lingkungan.
Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi.
“Kalau rendah sulfur ini akan mulai tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick-off-nya mau mulai di sana,” ungkapnya dikutip dari Detik.
Baca Juga:3 Lagu yang Dibawakan Kotak dan Menuai Protes Ahmad Dhani Perihal Hak CiptaNilai Tukar Rupiah Menguat Lagi, Tembus Rp16.240 per 10 Juli 2024
Jenis BBM Baru dengan Kadar Sulfur yang Rendah
BBM baru tersebut direncanakan memiliki kadar belerang atau sulfur yang rendah, yang akan menjadi langkah awal menuju penggunaan bahan bakar yang lebih bersih.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa pemerintah sedang mencari bahan pencampur yang dapat mengurangi kadar sulfur dalam BBM agar memenuhi standar emisi Euro 5, yang menetapkan kadar sulfur di bawah 50 parts per million (ppm).
Penggunaan Bahan Bakar Nabati
Selain itu, pemerintah juga sedang mendorong penggunaan bahan bakar nabati.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan bioetanol berbasis nabati sebagai pengganti bensin.
Pertamina, sebagai perusahaan pelat merah, sedang mengerjakan proyek ini.
Kebijakan Pemerintah Terkait Kadar Sulfur BBM
Saat ini, kadar sulfur dalam BBM yang beredar di Indonesia sudah diatur oleh pemerintah.
Misalnya, Pertalite dan Pertamax memiliki kandungan sulfur maksimal 500 ppm, sementara Pertamax Turbo memiliki kandungan sulfur maksimal 50 ppm.
(pm)