NU Tidak Mewakili: Munjid Pertanyakan Kunjungan ke Israel, Apa Tujuannya dan Manfaatnya?

NU Tidak Mewakili: Munjid Pertanyakan Kunjungan ke Israel, Apa Tujuannya dan Manfaatnya?
NU Tidak Mewakili: Munjid Pertanyakan Kunjungan ke Israel, Apa Tujuannya dan Manfaatnya?
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Peneliti dari Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) menyoroti posisi Israel yang semakin terpojok di mata dunia. Hal ini semakin jelas terlihat sejak demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai negara, menunjukkan bahwa Israel dianggap sebagai negara paria. “Bahkan di Amerika Serikat, banyak pejabat yang mundur dari struktur administrasi pemerintahan Biden karena kebijakan dukungan terhadap Israel yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan kemanusiaan. Gerakan boikot terhadap Israel pun semakin meluas,” ujar Munjid mengutip dari NU Online

 

Munjid berpendapat bahwa sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia seharusnya mengambil sikap tegas dalam mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel. 

 

“Kita harus menjauhi Israel dalam situasi seperti sekarang, jika tidak bisa menghukumnya. Menjauhi itu tindakan yang paling minimal. Israel sedang butuh teman dan dukungan untuk terus membantai rakyat Palestina yang tak berdosa,” tegas Munjid.

 

Baca Juga:Gus Yahya Minta Maaf, Lima Anggota NU Temui Presiden IsraelSurvei Pilkada Jakarta 2024! Faktor Prabowo, Ahok, Kaesang dan Anies Mempengaruhi Pilihan Responden

Munjid juga mempertanyakan tujuan dan manfaat dari kunjungan beberapa orang Indonesia ke Israel. Ia sangat menyayangkan kunjungan tersebut, terutama karena tidak berafiliasi dengan PBNU secara resmi. 

 

“Seluruh tindakan dan wacana yang bisa dipakai sebagai justifikasi kekerasan Israel akan mereka pakai. Buat apa ada orang-orang kita yang mendekat? Apa tujuannya? Atas nama siapa? Apa manfaatnya? Tak ada jawaban masuk akal yang bisa diterima,” tegasnya.

 

“Saya sangat menyayangkan khususnya teman-teman yang berlatar belakang NU pergi ke sana, apalagi memposting foto dan video ke mana-mana. Saya sangat sedih dan malu melihat ini semua,” paparnya.

 

Munjid menekankan bahwa peserta kunjungan tersebut diundang dan pergi atas nama pribadi, bukan sebagai perwakilan resmi dari NU.

 

“Pertama, masing-masing peserta itu diundang dan pergi sebagai pribadi. Memang baju NU ‘dipakai’, tapi bukan lembaga NU. Mereka tidak ada yang mewakili NU secara resmi,” tambahnya.

 

Dalam situasi global saat ini, posisi Israel semakin terpojok akibat protes dan demonstrasi internasional yang mengkritik tindakan mereka terhadap Palestina. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, melihat pejabatnya mundur dari posisi mereka sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pro-Israel. Gerakan boikot terhadap Israel juga semakin meluas, mencerminkan penolakan global terhadap tindakan mereka.

0 Komentar