PASUNDAN EKSPRES – Saat ini sedang marak penularan virus polio lewat tinja dan air liur. Virus tersebut menular kepada orang lain jika berkontak dengan tinja ataupun hal lain yang telah terinveksi virus tersebut.
“Tinjanya, misal, ada di air atau makanan yang dikonsumsi, itu akan jadi bahan penularan. Atau tangan kita menyentuh barang yag berkontak dengan tinja dari orang yang terinveksi, virus itu juga bisa masuk ke mulut kita,” ungkap dr. Wanda, Sp.A yang dikutip dari Suara.com.
Mencegah Virus Polio dengan Vaksin Polio
Namun, virus polio ini bisa dicegah dengan vaksin polio yang akan membantu seseorang untuk memiliki sistem kekebalan tubuh yang akan melawan infeksi polio tersebut.
Lalu, apa pentingnya vaksin polio selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh?
Baca Juga:Benarkah Proyek Kereta Cepat WHOOSH Buat Rugi WIKA?Film Kupu-Kupu Kertas Segera Comeback di Bioskop pada September 2024
Jadi, sebagai informasi, vaksin polio adalah vaksin yang dirancang untuk mencegah penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian, seperti dikutip dari Siloam Hospital.
Vaksin polio merupakan salah satu imunisasi wajib bagi bayi, yang diberikan bersama dengan vaksin hiB, DPT, dan hepatitis B.
Polio disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang.
Akibat infeksi ini, penderita tidak dapat menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti salah satu atau bahkan kedua kakinya.
Jangan lupa divaksin, ya!
Jenis-Jenis Vaksin Polio
Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV).
Di bawah ini adalah penjelasan masing-masing jenis vaksin tersebut:
1. Vaksin Polio Suntik (IPV)
Vaksin polio suntik diberikan dengan cara menyuntikkan virus polio yang sudah tidak aktif atau mati.
Vaksin ini bekerja dengan membentuk kekebalan dalam darah, namun tidak di usus.
Baca Juga:So Easy, Ini Dia Resep Nasi Goreng Kampung, Tetap Enak Walaupun Tanpa Kecap!Deretan Fenomena Hujan Meteor Juli 2024: Langit Jakarta bakal "Menang Banyak"!
Nah, karena itu, meskipun anak sudah mendapatkan vaksin ini, risiko terkena polio tetap ada karena virus dapat berkembang biak di usus.
Inilah alasan mengapa imunisasi polio suntik perlu dilengkapi dengan vaksin polio oral.
2. Vaksin Polio Oral (OPV)
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin polio oral mengandung virus polio yang masih aktif namun sudah dilemahkan.