PURWAKARTA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Suyus Windayana mengajak para akademisi untuk berperan aktif dalam pemenuhan target 2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Hal ini, sambungnya, dilakukan dalam upaya mempercepat penyusunan RDTR di seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan skema inovatif dan kolaboratif dari berbagai pihak.
Demikian disampaikan Suyus saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Pelibatan Perguruan Tinggi dalam Pencegahan Korupsi: Dukungan Implementasi Kebijakan Satu Peta yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (25/7).
Baca Juga:Jelang Sidang Putusan, Ayah Danu Berharap Hukuman Anaknya RinganARD dan Ari Ghifari Bersanding di Pilkada 2024, Siap Tantang Petahana ?
“Upaya ini juga merupakan bagian dari bagaimana kita melakukan tata ruang dengan konsep pentahelix, melibatkan universitas dalam proses pembangunan di seluruh Indonesia,” kata Suyus melalui rilisnya, Senin (29/7)
Dijelaskannya, Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam beberapa kesempatan menyebut bahwa RDTR sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan investasi. Terkait hal ini, kata Suyus, pihaknya akan mendorong kerja sama akademisi dengan Kementerian ATR/BPN
“Kita harus mewujudkan tujuan bersama, yaitu untuk memastikan bagaimana kepastian perencanaan tata ruang, kepastian hidup kita, kepastian lingkungan kita bisa dikontrol oleh semua, oleh kita sendiri, dan berdasar oleh satu data,” ujar Suyus.
Dalam proses percepatan penyusunan RDTR, Kementerian ATR/BPN juga telah menggandeng mahasiswa melalui program Internship in Spatial Planning for Regional and National Growth (Inspiring). Program ini merupakan terobosan bagi pengembangan sumber daya manusia melalui implementasi Merdeka Belajar dari Kemendikbud.
“Sudah ada 2.094 mahasiswa yang ikut dalam program Inspiring ini dan sudah dilakukan dalam kurun waktu enam semester. Sedikitnya ada 450 RDTR yang dihasilkan dari dukungan mahasiswa melalui program Inspiring,” ucapnya .
Dengan lebih banyaknya kolaborasi bersama universitas, lanjut dia, diharapkan dapat mendorong pemerintah dan akademisi dalam memberikan kepastian investasi maupun ruang hidup yang lebih baik lagi bagi masyarakat Indonesia.
Hadir membuka kegiatan ini, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron. Hadir memberikan paparan dalam FGD, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Sekretaris Utama BIG dan perwakilan dari Greenpeace Indonesia.