Untuk memenuhi kebutuhan pakan Kambing Etawanya, Dodi menggunakan berbagai macam bahan. Selain hijauan, ia juga memberikan silase dan pakan konsentrat kepada Kambing yang sedang berproduksi susu.
“Untuk pakan, saya pakai silase dan hijauan. Hijauan bisa dari limbah pohon jagung, daun singkong, kulit singkong, dan lain-lain. Tapi, untuk Kambing yang sedang berproduksi susu, saya juga kasih pakan konsentrat, seperti daun subsehi, daun Africa, kaliadra, sampai kulit singkong dan ampas tahu,” jelasnya.
Dodi menambahkan, untuk Kambing yang belum berproduksi susu, pemberian pakan dapat dilakukan dengan memanfaatkan rumput saja. Hal ini dilakukan karena keterbatasan modal.
Baca Juga:Manfaat Skintific Mugwort dan Cara Pakainya yang TepatNutrisi dan Kandungan dari Bayam, Perlu Banget Diketahui Nih Buat Kamu yang Suka Banget
“Kalau Kambing yang belum berproduksi susu, saya hanya kasih rumput saja. Karena modal terbatas, jadi belum bisa kasih pakan konsentrat yang lebih baik,” ujar Dodi.
Selain memperhatikan pakan, Dodi juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada Kambing Etawanya. Menurutnya, kesehatan Kambing merupakan faktor penting untuk menjaga produktivitas susu.
“Saya tidak wajibkan suntik tiap bulan. Tapi, saya cek kondisi Kambing setiap hari. Saya lihat, misalnya, kalau gerakannya tidak lincah, telinga dingin, atau selangkangan panas, itu tandanya sakit. Kalau gejala awal sudah kelihatan, saya langsung kasih obat paracetamol,” terang Dodi.
Dodi menambahkan, jika penyakit Kambing sudah parah, biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk pulih kembali. Namun, dengan penanganan yang tepat sejak awal, Kambing Etawa di peternakan miliknya dapat tetap sehat dan produktif.
Produksi susu Kambing Etawa di peternakan Dodi tidak hanya dipasarkan di sekitar Subang, tapi juga ke luar daerah, seperti Lembang, Sukabumi, dan Sumedang. Harga jual susu Kambing Etawa pun cukup tinggi, yakni Rp 30.000 per liter.
“Untuk pemasaran, saya sudah ada pelanggan tetap di sekitar sini, tapi juga ke luar daerah, seperti Lembang, Sukabumi, Sumedang, dan sekitarnya. Harga eceran Rp 30.000 per liter, tapi kalau langganan bisa nego lagi,” ungkap Dodi.
Meskipun demikian, Dodi mengakui bahwa kapasitas penjualan susu Kambing Etawa masih terbatas. Ia terkadang masih kelebihan produksi, sehingga tidak semua susu dapat terjual.