4. Tilefish atau Ikan Jabad (1,123 ppm)
Tilefish adalah salah satu ikan dengan kandungan merkuri tertinggi. Umur panjang ikan ini memungkinkan akumulasi merkuri yang lebih banyak, sehingga konsumsi ikan ini harus dihindari atau sangat dibatasi.
5. Orange Roughy (0,571 ppm)
Ikan predator ini hidup di daerah gunung bawah laut dan bisa ditemukan di berbagai wilayah laut di dunia. Umur panjangnya yang bisa mencapai 150 tahun membuatnya memiliki kadar merkuri yang tinggi.
6. Ikan Marlin (0,485 ppm)
Ikan marlin memiliki daging yang lembut dan juicy, dengan cita rasa sedikit asam yang khas. Meskipun lezat, ikan ini memiliki kadar merkuri yang tinggi, sehingga perlu diwaspadai konsumsinya.
7. Ikan Tuna Mata Besar atau Big Eye Tuna (0,689 ppm)
Baca Juga:Mengintip Kekayaan Keluarga Salim, Pemilik Indomaret dan IndofoodSamsat Gencar Tagih Pajak Kendaraan, Dari Rumah ke Rumah Hingga Aplikasi Signal!
Tuna mata besar memiliki tubuh yang kekar dengan panjang yang bisa mencapai 236 sentimeter. Meskipun rasanya mirip dengan tuna lainnya, kandungan merkuri yang tinggi menjadikan ikan ini kurang direkomendasikan untuk sering dikonsumsi.
8. Ikan Baramundi atau Bass (0,167 ppm)
Ikan Baramundi tersebar luas di wilayah Hindi-Pasifik Barat, mulai dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini. Meski kadar merkurinya masuk dalam kategori sedang, konsumsi ikan ini tetap perlu diperhatikan.
9. Lobster (0,166 ppm)
Lobster merupakan seafood yang digemari banyak orang karena rasanya yang lezat. Namun, lobster juga mengandung merkuri dalam jumlah sedang, sehingga konsumsinya harus diatur.
10. Ikan Tuna (0,350 ppm)
Beberapa jenis tuna, termasuk tuna albacore, memiliki kadar merkuri yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi ikan tuna dibatasi untuk menghindari efek negatif dari paparan merkuri.
Konsumen disarankan untuk memperhatikan jenis ikan yang mereka konsumsi, terutama bagi wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak, karena mereka lebih rentan terhadap dampak merkuri. Selain itu, penting untuk mengonsumsi ikan dari sumber yang terpercaya dan menjaga pola makan yang seimbang untuk mendapatkan manfaat terbaik dari makanan laut tanpa risiko kesehatan.