PASUNDAN EKSPRES – Jusuf Hamka, seorang pengusaha terkemuka yang dikenal dengan julukan “Bos Jalan Tol,” baru-baru ini menarik perhatian publik dengan keputusan mengejutkannya untuk mundur dari Partai Golkar. Keputusannya ini muncul di tengah perbincangan hangat mengenai siapa yang akan menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Dengan gaya khasnya yang santai namun penuh makna, Hamka mengungkapkan pandangannya tentang dinamika politik di Golkar, sambil tetap menegaskan komitmennya terhadap kegiatan sosial dan kemanusiaan di luar panggung politik.
1. Menyikapi Isu Bahlil Lahadalia dan Kepemimpinan Golkar
Jusuf Hamka, yang akrab disapa Babah Alun, memberikan pandangan terkait perbincangan hangat mengenai peluang Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang disebut-sebut bakal menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Namun, Hamka tidak ingin berspekulasi tentang siapa yang akan memimpin Golkar ke depannya. “Wallau’alam. Siapa saja (bisa jadi ketum Golkar). Mereka semua sahabat saya,” ujar Hamka saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Senin, 12 Agustus 2024.
Hamka berpendapat bahwa meskipun Golkar tengah mengalami perubahan kepemimpinan, Indonesia tetap akan baik-baik saja. Menurutnya, gejolak dalam partai tidak akan berdampak signifikan pada kondisi negara secara keseluruhan. “Indonesia akan baik-baik saja walaupun parpolnya mungkin tidak baik-baik saja,” tambahnya. Dalam kesempatan itu, ia juga berharap agar Golkar semakin dewasa dan mandiri pasca-hengkangnya Airlangga. Hamka pun tak ragu memuji kepemimpinan Airlangga selama memegang kendali Golkar, terutama dalam hal pencapaian kursi di DPR.
2. Mencoba Berkelakar: “Lebih Pantas Dagang Nasi Kuning”
Baca Juga:Mengintip Kekayaan Keluarga Salim, Pemilik Indomaret dan IndofoodSamsat Gencar Tagih Pajak Kendaraan, Dari Rumah ke Rumah Hingga Aplikasi Signal!
Dengan nada bercanda, Jusuf Hamka menyatakan bahwa dirinya mungkin lebih cocok berbisnis nasi kuning daripada berpolitik di partai berlambang pohon beringin tersebut. “Jadi mungkin buat saya, lebih pantas saya dagang nasi kuning saja, daripada ikut di partai kuning lagi,” ucapnya setelah menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaan Golkar, Senin, 12 Agustus 2024.
Meski demikian, Hamka menegaskan bahwa keputusannya mundur dari politik tidak berarti ia akan sepenuhnya menarik diri dari kegiatan sosial. Sebaliknya, ia tetap akan aktif berkiprah di bidang sosial dan infrastruktur, dua bidang yang selama ini menjadi fokusnya. “Saya tetap berkiprah, terutama di bidang sosial. Saya akan bantu pemerintah untuk penanganan masalah sosial. Dan, membantu pemerintah juga untuk masalah infrastruktur,” jelasnya.