Penolakan terhadap Niko juga disuarakan oleh Popon Supriatini, Ketua Fraksi PAN di DPRD Subang. Menurutnya, DPD PAN Subang secara institusi telah menyepakati untuk tidak mendukung penggandengan Niko dengan Ruhimat. “DPD PAN dan Fraksi Partai Amanat Nasional hari ini sedang menggodok siapa yang pantas digandengkan dengan Pak Ruhimat, dan kami secara institusi partai punya hak politik untuk menyampaikan ini kepada pimpinan tertinggi kami di DPP PAN,” tegas Popon.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Boing Jakaria, salah satu pengurus PAN Subang. Ia bahkan mengusulkan beberapa nama alternatif yang dianggap lebih layak untuk mendampingi Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Nama-nama yang diusulkan antara lain Merry Langoy, Ahmad Sobari, Lukmantias, dan Suryana. “Kalau usulan kami sebetulnya lebih setuju dari empat yang tadi, siapa saja itu yang layak berdasarkan kapabilitas, elektabilitas, dan isitas,” ungkap Boing.
Nama-nama tersebut, menurut Boing, memiliki kualitas yang lebih baik dalam hal kapabilitas kepemimpinan dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemerintahan Kabupaten Subang ke depan. Usulan ini menunjukkan bahwa PAN Subang masih dalam proses pencarian pasangan yang ideal untuk Ruhimat, yang mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah.
Baca Juga:Dianugerahi Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi, Menteri AHY Akan Terus Fokus Selesaikan TargetIngin Tingkatkan Nilai A, Sekda Subang Inisiasi Kolaborasi Pentahelix
Di sisi lain, Kelly, salah satu penasehat PAN Subang, mengungkapkan, PAN tetap berkomitmen untuk mendukung Ruhimat dalam Pilkada mendatang. Namun, ia juga mengakui adanya dilema internal terkait dengan keharusan mengikuti keputusan dari pusat jika DPP PAN memutuskan untuk menggandengkan Niko dengan Ruhimat.
“Untuk saat ini, kami tetap mengusung Ruhimat dan Aceng Kudus. Tapi kalau kata pusat Niko, ya kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kita harus ikut, tapi hati tidak rela,” ungkap Kelly dengan nada yang mencerminkan kekecewaan.
Pernyataan ini menunjukkan meskipun ada tekanan dari pimpinan pusat, DPD PAN Subang masih memiliki preferensi dan pandangan yang berbeda terkait pasangan ideal bagi Ruhimat.
Penolakan DPD PAN Subang terhadap Niko sebagai pasangan Ruhimat ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks. Meskipun PAN Subang mendukung Ruhimat, mereka merasa bahwa Niko bukanlah sosok yang tepat untuk menjadi pendampingnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya dukungan di tingkat akar rumput hingga pertimbangan strategis terkait keberlanjutan pemerintahan setelah Pilkada.(hdi)