PASUNDAN EKSPRES – Wabah cacar monyet atau MPOX di Afrika resmi ditetapkan oleh WHO sebagai darurat kesehatan global per Rabu, 14 Agustus 2024.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Langkah ini menunjukkan bahwa penyebaran mpox di Afrika berpotensi meluas ke negara-negara lain, bahkan hingga ke luar benua.
Baca Juga:Kapan Hari Pramuka Nasional 2024 Diperingati? Cek di Sini!Wacana Pembukaan Pendaftaran CPNS pada Minggu Pertama Agustus 2024
Lonjakan Kasus dan Kematian Mpox di Afrika
Laporan WHO mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, Afrika telah melaporkan lebih dari 14 ribu kasus dan 524 kematian akibat mpox, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023.
Dari jumlah tersebut, 96 persen kasus dan kematian terjadi di Kongo.
Mengutip dari CNBC Indonesia, secara lebih rinci, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika melaporkan bahwa mpox telah terdeteksi di setidaknya 13 negara di benua Afrika.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah kasus mpox pada tahun 2024 meningkat sebesar 160 persen, sementara angka kematian naik sebesar 19 persen.
Kemunculan Varian Baru Wabah Cacar Monyet atau Mpox
Pada awal tahun 2024, para ilmuwan melaporkan munculnya varian baru mpox di sebuah kota pertambangan di Kongo.
Varian ini diklaim mampu membunuh hingga 10 persen penderitanya dan memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi.
Berbeda dengan wabah sebelumnya, varian baru ini menunjukkan gejala yang lebih ringan pada alat kelamin.
Gejala yang lebih ringan membuat infeksi lebih sulit dikenali, sehingga virus lebih mudah menyebar tanpa disadari oleh penderitanya.
Baca Juga:Pemilik Daycare di Depok Aniaya Balita: Tersangka Merupakan Influencer ParentingSinopsis Film "All Access to Rossa 25 Shining Years" Siap Tayang 1 Agustus 2024
Jika dibandingkan dengan wabah global mpox pada tahun 2022, di mana mayoritas kasus terjadi pada laki-laki gay dan biseksual melalui kontak dekat, wabah tahun ini menunjukkan pola yang berbeda.
Penyebaran Mpox di Luar Kongo
WHO juga melaporkan bahwa baru-baru ini, mpox terdeteksi untuk pertama kalinya di empat negara Afrika Timur, yaitu Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Semua kasus tersebut terkait dengan wabah di Kongo.
Tedros menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan wilayah sekitarnya.
Selain di Afrika, otoritas kesehatan Swedia juga melaporkan kasus pertama varian baru mpox pada seseorang asal Afrika yang mencari perawatan di Stockholm.