SUBANG – Desa Kasomalang Wetan tampil penuh semangat dan warna dalam Pawai Alegoris atau Pawai Pembangunan yang diselenggarakan pada Minggu, (18/8).
Sebanyak 1.500 masyarakat dari desa ini ikut serta memeriahkan acara, menjadikan Kasomalang Wetan sebagai salah satu peserta dengan jumlah partisipan terbanyak.
Pawai yang berlangsung dengan meriah ini menampilkan beragam atraksi dan budaya yang mencerminkan kekayaan desa.
Baca Juga:Forum BUMDes Subang Promosikan Produk UMKM dan Wisata Desa di Pamanukan Fair 2024Meriahkan Agustusan Pemdes Margahayu Gelar Voly Ball dan Tarik TambangÂ
Peserta dari Desa Kasomalang Wetan membawa rempah-rempahan, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya sebagai simbol kekayaan alam desa.
Tak hanya itu, berbagai pentas seni dari masing-masing RW di desa ini juga turut menghiasi pawai, memperlihatkan keberagaman dan kekayaan budaya lokal.
Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah peragaan tentara zaman dahulu, yang membawa penonton kembali ke masa perjuangan kemerdekaan.
Tak ketinggalan, momen bersejarah pembacaan Proklamasi turut dipentaskan, menambah suasana nasionalisme di tengah keramaian.
Kepala Desa Kasomalang Wetan, Rohidin, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya terhadap antusiasme warga yang begitu besar dalam mengikuti pawai ini.
“Alhamdulillah, meskipun Desa Kasomalang Wetan merupakan desa terakhir yang tampil, namun semangat dan partisipasi masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, sebanyak 1.500 warga desa yang ikut serta dalam pawai ini menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong yang tinggi di antara masyarakat Kasomalang Wetan.
Baca Juga:Camat Pagaden Muhamad Rudi, Jadi Irup Kenakan Pakaian Adat  Daerah Sulawesi TenggaraMalam Resepsi dan Anugerah, HUT RI 79  Pemkab Subang, Persikas Dapat Bonus 100 Juta
“Harapan saya, ke depannya semoga acara seperti ini dapat berjalan lebih baik lagi, dan kekompakan serta kebersamaan masyarakat semakin meningkat,” tambahnya.
Pawai Alegoris ini diikuti oleh delapan desa dari Kecamatan Kasomalang, masing-masing menampilkan ciri khas dan potensi desa mereka.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan budaya dan alam, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan kerja sama di antara masyarakat desa.(hdi)