PASUNDAN EKSPRES – Enea Bastianini kembali menghadapi tantangan berat di sesi kualifikasi GP Austria, meskipun akhirnya tampil cukup baik dari baris ketiga. Namun, pebalap Ducati yang berada di posisi ketiga dalam klasemen Kejuaraan Dunia itu tak mampu menyaingi kecepatan dua rival terdekatnya, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, sepanjang balapan.
Setelah tampil gemilang di GP Silverstone dengan meraih kemenangan ganda pertamanya di MotoGP, Bastianini menjadi sorotan saat tiba di Red Bull Ring sebagai pembalap yang menduduki posisi ketiga di klasemen. Meski berhasil melesat dari baris ketiga ke posisi ketiga di awal balapan, ia hanya mampu mempertahankan kecepatan yang sama dengan Bagnaia dan Martin dalam beberapa putaran awal. Pada akhirnya, Bastianini tertinggal tujuh detik dari Bagnaia setelah 28 putaran.
Dominasi Ducati terlihat jelas di balapan ini, dengan keunggulan Bastianini atas Marc Marquez mencapai enam detik, sementara Brad Binder yang finis di posisi kelima tertinggal sebelas detik di belakangnya.
Baca Juga:Pengumuman Resmi Pendaftaran CPNS 2024 oleh BKN, Jadwal, Syarat, dan Instansi Sepi PeminatUpdate Harga Emas Batangan Antam Stabil pada Senin (19/8)
Meskipun berhasil naik podium, Bastianini tidak sepenuhnya puas dengan hasil yang diraihnya di GP Austria. “Kami melakukan banyak hal baik selama akhir pekan, dan tim benar-benar memberikan yang terbaik untuk saya,” ungkap Bastianini. “Namun, saya tidak memiliki peluang melawan yang lain. Meskipun posisi ketiga sangat bagus bagi saya di sini, saya tidak bisa menggunakan bagian depan motor seperti biasanya. Itu mempengaruhi performa saya, terutama dalam memperlambat motor di tikungan. Menjelang akhir balapan, saya juga kehilangan kepercayaan diri di sisi kiri ban, dan karena saya sadar tidak bisa berbuat banyak, saya memilih untuk tidak mengambil risiko lebih lanjut.”
Bastianini juga memberikan pujian kepada rekan setimnya, Pecco Bagnaia, yang menurutnya sangat kuat di semua lintasan. “Pecco saat ini sangat kuat, bahkan di semua lintasan. Dia selalu berhasil menjadi 0,2 detik lebih cepat dalam situasi yang menentukan.”
Kini, Bastianini menantikan persaingan berikutnya di Aragon yang akan berlangsung dua minggu lagi. Dua tahun lalu, Bastianini berhasil mengalahkan Bagnaia dalam pertarungan sengit di final menggunakan motor GP21. Persaingan di Aragon diprediksi akan kembali sengit, terutama dengan motor GP24 yang digunakan para pembalap Ducati.