SUBANG– Rumah Sakit Hamori menggelar Seminar Awam Kesehatan di Laska Hotel, Subang, sebagai bagian dari rangkaian acara “Road to Milad Hamori 1 Istimewa.” Acara yang digelar pada Selasa ini dihadiri oleh perwakilan dari 102 perusahaan di Subang, yang menandakan besarnya perhatian terhadap isu kesehatan di kalangan pekerja, terutama terkait kecelakaan kerja.
Seminar ini merupakan langkah awal dari sejumlah kegiatan yang direncanakan RS Hamori menjelang peringatan milad pertamanya yang akan mencapai puncaknya pada 7 September 2024. Acara ini mengangkat tema “Kegawatdaruratan atau Trauma Kedaruratan” yang dirancang khusus untuk memperluas pemahaman masyarakat, terutama perusahaan mitra dan BPJS Ketenagakerjaan, mengenai penanganan kecelakaan kerja.
Direktur Operasional dan Keuangan Rumah Sakit Hamori, RA. Aditya Widagdo Hanuraga, S.T., M.T., menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi mendalam mengenai penanganan kecelakaan kerja yang komprehensif. “Acara ini adalah yang pertama kali kita selenggarakan untuk masyarakat umum, khususnya bagi undangan yang hadir dari berbagai perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Aditya Selasa,(20/8).
Baca Juga:Momen Agustusan, Baju Adat Daerah NTB Jadi Pilihan Camat Binong Hadiri Pelantikan Pejabat Negara RI, Menteri AHY Harapkan Transisi Kepemimpinan Pemerintahan Berjalan Baik
Ia menambahkan bahwa RS Hamori telah dilengkapi dengan spesialis bedah yang siap menangani trauma dan kegawatdaruratan saat terjadi kecelakaan kerja. “Dengan adanya seminar ini, kami berharap perusahaan dan RS Hamori dapat berkolaborasi erat dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, ketika terjadi kasus kecelakaan kerja, semua pihak sudah memahami langkah-langkah penanganannya, termasuk di mana harus ditangani, yakni di RS Hamori,” jelasnya.
Aditya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Rumah Sakit Hamori dalam menangani kasus-kasus kecelakaan kerja. “Subang memiliki banyak pabrik dengan ribuan karyawan, dan di lingkungan kerja yang penuh dengan mesin-mesin pabrik, kecelakaan bisa terjadi kapan saja jika pekerja tidak fokus. Meskipun kita semua mengharapkan zero accident, kita tetap harus siap menangani situasi darurat yang mungkin terjadi,” tambah Aditya.
Direktur Utama Rumah Sakit Hamori, dr. R. Alief Radhianto, menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga siap memfasilitasi karyawan yang mengalami kecelakaan, tidak hanya saat berada di tempat kerja, tetapi juga selama perjalanan menuju atau pulang dari tempat kerja. “BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya mengcover karyawan saat berada di tempat kerja, tetapi juga saat di perjalanan, termasuk kecelakaan lalu lintas. RS Hamori siap menangani kondisi-kondisi tersebut,” jelasnya.