PASUNDAN EKSPRES – Pada Senin malam, wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, diguncang gempa berkekuatan 5,8 magnitudo, yang memicu serangkaian gempa susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga pukul 20.45 WIB, terjadi 11 kali gempa susulan setelah gempa utama. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui akun media sosialnya, seperti yang dilaporkan oleh detikcom pada 26 Agustus 2024.
Aktivitas gempa susulan yang tercatat memiliki variasi kekuatan, dengan magnitudo terbesar mencapai 4,0 dan yang terkecil 2,6. Gempa-gempa susulan ini menambah kekhawatiran warga di wilayah terdampak, meskipun gempa utama yang terjadi di laut selatan Jawa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut BMKG, gempa utama yang terjadi pada pukul 19.57 WIB itu berpusat di laut dengan kedalaman 30 km di bawah permukaan, tepatnya di koordinat 8,78 Lintang Selatan dan 110,27 Bujur Timur. Lokasi pusat gempa berada sekitar 95 km barat daya Gunungkidul, DIY. Meskipun gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, getarannya dirasakan cukup kuat di beberapa daerah, termasuk di Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca Juga:Gaji Karyawan Swasta Melonjak! Berikut Update Upah Minimum 2024!7 Efek Mengejutkan pada Tubuh Saat Minum Kopi Setiap Hari! Apa yang Terjadi?
Selain memberikan informasi mengenai gempa, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang masih bisa terjadi. Masyarakat diimbau untuk memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang belum terverifikasi.
Seiring dengan seringnya terjadi gempa di Indonesia, BMKG terus meningkatkan sistem monitoring dan peringatan dini untuk meminimalisir dampak bencana. Penting bagi masyarakat di wilayah rawan gempa untuk selalu waspada dan siap menghadapi kondisi darurat.
Gempa yang melanda Gunungkidul ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di daerah-daerah yang sering dilanda gempa. Upaya penguatan bangunan, penyediaan jalur evakuasi, serta edukasi tentang tindakan saat terjadi gempa harus terus ditingkatkan agar dapat mengurangi risiko cedera dan kerusakan yang lebih besar.
Kejadian ini juga menambah daftar panjang gempa yang mengguncang wilayah selatan Jawa dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kondisi geografis yang berada di atas lempeng tektonik aktif, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, peran BMKG dalam memberikan informasi yang cepat dan akurat sangatlah penting dalam upaya mitigasi bencana.