Lebih lanjut, BPS juga mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah kelas menengah di Indonesia terus menurun, sementara jumlah masyarakat yang rentan miskin meningkat. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran yang signifikan, di mana banyak individu yang dulunya termasuk kelas menengah kini jatuh ke level ekonomi yang lebih rendah. “Kami identifikasi masih ada scarring effect dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah,” jelasnya.
Pandangan Bambang ini menyoroti pentingnya perhatian lebih terhadap gaya hidup dan kebiasaan yang tampaknya sepele, namun ternyata memiliki dampak besar pada stabilitas keuangan masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran tentang risiko judi online dan pengelolaan pengeluaran sehari-hari seperti air minum, kelas menengah diharapkan dapat lebih tahan terhadap tekanan ekonomi yang terus meningkat. Bambang juga menyarankan adanya kebijakan yang lebih tegas untuk mengendalikan judi online serta upaya edukasi bagi masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang lebih bijak, terutama dalam hal kebutuhan dasar seperti air minum.