2. Peningkatan Emisi Gas Buang
Memanaskan mesin dalam keadaan diam (idle) dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang, seperti karbon monoksida dan hidrokarbon, yang berbahaya bagi lingkungan. Mesin yang berjalan pada suhu rendah tidak membakar bahan bakar dengan efisien, sehingga emisi yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan saat mesin mencapai suhu optimal.
3. Kerusakan pada Komponen Mesin
Berlawanan dengan keyakinan umum, memanaskan mesin terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen mesin, seperti busi dan sensor oksigen. Komponen ini bisa mengalami penumpukan karbon yang lebih cepat jika mesin dibiarkan menyala dalam waktu lama tanpa beban.
4. Tidak Efektif pada Mesin Modern
Seiring dengan kemajuan teknologi otomotif, banyak kendaraan modern yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik dan manajemen mesin canggih yang memungkinkan mesin untuk beroperasi dengan efisien segera setelah dinyalakan. Memanaskan mesin terlalu lama pada kendaraan dengan teknologi modern tidak memberikan manfaat signifikan dan malah bisa dianggap sebagai pemborosan.
Baca Juga:Tips Modifikasi Yamaha Vixion R dengan Budget Satu Jutaan!Komentar Para Rider MotoGP Terbelah Mengenai Insiden Kecelakaan Marquez dan Bagnaia di Aragon
Kesimpulan memanaskan mesin kendaraan sebelum digunakan masih memiliki beberapa manfaat, terutama pada kendaraan yang lebih tua. Namun, dengan kemajuan teknologi kendaraan modern, praktik ini mungkin tidak lagi diperlukan dan bahkan bisa memiliki dampak negatif seperti pemborosan bahan bakar dan peningkatan emisi gas buang. Bagi pemilik kendaraan modern, disarankan untuk mengikuti panduan dari pabrikan mengenai pemanasan mesin, yang umumnya hanya memerlukan waktu beberapa detik hingga satu menit sebelum mulai berkendara. Dengan memahami manfaat dan dampak dari memanaskan mesin, pengemudi dapat mengambil keputusan yang lebih bijak untuk perawatan kendaraan mereka dan lingkungan.