PASUNDAN EKSPRES – Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) sering kali dianggap sebagai “kolesterol jahat” oleh banyak orang. Ini karena kadar LDL yang tinggi di dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Salah satu dampak utamanya adalah terbentuknya timbunan lemak pada dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan ini berpotensi menghambat aliran darah menuju jantung, yang pada akhirnya bisa menimbulkan gejala berupa nyeri dada.
Menurut sumber dari Medical News Today, kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk angina, suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri dada akibat berkurangnya aliran oksigen ke otot jantung. Angina sendiri sering dirasakan sebagai sensasi terjepit atau tekanan pada dada. Namun, gejala ini tak hanya terbatas di dada saja. Beberapa penderita juga melaporkan rasa tidak nyaman yang menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher, bahkan rahang.
Selain nyeri dada, kadar kolesterol tinggi juga bisa memicu munculnya gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai. Salah satu gejala yang umum namun jarang disadari adalah xantoma. Ini adalah benjolan atau lesi pada kulit yang terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit, terutama di area persendian seperti siku, lutut, serta di bagian tubuh lain seperti bokong, kaki, dan tangan. Selain itu, tanda lain yang bisa muncul adalah arkus kornea, yaitu cincin berwarna putih keabu-abuan di sekitar iris mata, yang sering kali menjadi indikasi adanya penumpukan kolesterol dalam darah.
Baca Juga:Manfaat Tak Terduga dari Minum Air Kelapa Setiap Hari untuk Kesehatan6 Kebiasaan Unik yang Jadi Tanda Kecerdasan Tinggi, Sudahkah Anda Melakukannya?
Kondisi lain yang mungkin dialami oleh penderita kolesterol tinggi adalah kelelahan yang tak biasa atau sesak napas. Ini terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu, sehingga otot jantung tidak menerima oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan optimal.
Perlu diketahui, selain mengandalkan pemeriksaan medis untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, penting juga untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan memperbanyak asupan serat dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol LDL. Selain itu, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung.