PASUNDAN EKSPRES – Terdapat sebuah amalan yang ampuh untuk menghapus dosa dan jarang diketahui oleh banyak orang. Amalan ini bahkan bisa mengalahkan keutamaan istighfar dalam menghapus dosa-dosa kita. Dalam keadaan di mana istighfar tidak mampu menghapus dosa-dosa seseorang, amalan ini menjadi alternatif yang luar biasa dalam menghapus dosa-dosa tersebut.
Sebagaimana diketahui, mengucapkan istighfar tidak serta-merta menghapus semua dosa yang kita perbuat. Ada dosa-dosa tertentu yang tidak dapat diampuni hanya dengan istighfar saja. Amalan ini termaktub dalam salah satu karya monumental Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali, yaitu Ihya Ulumuddin.
Dikutip dari NU Online, sebagian ulama menyatakan bahwa meskipun istighfar adalah amalan untuk menghapus dosa, namun ada jenis dosa tertentu yang hanya bisa dihapus dengan amalan lain. Sayangnya, ulama tidak menjelaskan dosa-dosa apa saja yang tidak dapat dihapus oleh istighfar. Namun, mereka menyebutkan bahwa amalan utama penghapus dosa tersebut adalah perjuangan dalam memenuhi nafkah untuk keluarga.
Baca Juga:Apple Resmi Rilis iPhone 16 Series dengan Sejumlah Pembaruan, Simak Spesifikasi LengkapnyaTips Jalan Kaki Olahraga Sederhana yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan
Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Thabarani, Abu Nu’aim, dan Al-Khatib, dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sebagian dosa tidak dapat ditebus kecuali dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan keluarga.”
Dari hadis tersebut, dapat diambil pengertian bahwa perjuangan dalam mencukupi kebutuhan nafkah keluarga dengan cara yang halal memiliki nilai yang sangat istimewa dalam Islam. Perjuangan ini bahkan bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk masuk surga, seperti dalam hadis yang menjelaskan tentang perjuangan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya hingga mereka mandiri.
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang memiliki tiga putri, lalu memenuhi nafkah mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Allah menjadikan mereka mandiri terhadap ayahnya, niscaya Allah jadikan surga untuknya kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni (seperti syirik).”
Amalan yang disebutkan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin ini menunjukkan betapa besar keutamaan perjuangan mencari nafkah yang halal untuk keluarga, sehingga mampu menghapus dosa-dosa yang tidak dapat dihapus hanya dengan istighfar. Amalan ini mengajarkan pentingnya tanggung jawab dan keikhlasan dalam berjuang demi keluarga, yang tidak hanya mendapatkan balasan di dunia, namun juga menjadi amalan penghapus dosa di akhirat.