PASUNDAN EKSPRES – Indodax, salah satu platform exchanger kripto terbesar di Indonesia, dilaporkan mengalami serangkaian aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengarah pada peretasan.
Informasi ini pertama kali dibagikan oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, melalui unggahan di akun X resmi mereka.
Menurut Cyvers Alerts, terdapat sebuah alamat yang diduga menyimpan aset senilai sekitar US$14,4 juta, yang kemudian ditukarkan menjadi Ether (ETH).
Baca Juga:Ekonom Senior Faisal Basri Tutup Usia, Berikut Profil LengkapnyaFakta Sintya Marisca: Sering Wara-wiri di Layar Kaca!
Lebih dari 150 transaksi mencurigakan lainnya terdeteksi dan total kerugian akibat peretasan ini diperkirakan mencapai US$18,2 juta.
Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Pandu Sjahrir, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan dugaan peretasan ini kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ia juga menegaskan bahwa manajemen Indodax telah menangani situasi tersebut dengan baik.
Menurut Pandu, Indodax akan segera memberikan pemberitahuan resmi kepada para pengguna terkait perkembangan terbaru kasus ini.
“Indodax nanti bakal menyampaikan secara penuh, tetapi katanya Indodax per 1 jam yang lalu sudah di-managed well, nanti akan ada pesan langsung dari mereka dari sisi jumlah yang kena,” ujar Pandu.
Di samping itu, Pandu juga menegaskan bahwa hingga saat ini, keamanan 100% dari sisi pengguna Indodax tetap terjaga.
“Sebab, efeknya sudah menyeluruh. Bukan hanya untuk crypto, tetapi keseharian juga,” jelas Pandu dikutip dari Kontan.co.id.
Baca Juga:Siapakah Sosok Sintya Marisca yang Dikabarkan sedang Dekat dengan Abidzar?Ngeri! Ada 5 Film Horor Indonesia yang Siap Tayang di Bulan September 2024 ini
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengonfirmasi bahwa tim internal mereka telah mendeteksi potensi celah keamanan di platform.
Saat ini, Indodax sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem berfungsi optimal.
Selama proses ini, baik situs web maupun aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses.
(pm)