SPRES – Mi instan telah menjadi salah satu makanan yang sangat digemari oleh banyak kalangan, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal sibuk dan terbatasnya anggaran makan. Kepraktisannya menjadikan mi instan sebagai pilihan yang menarik untuk mengatasi lapar dengan cepat. Namun, apa yang sebenarnya terjadi jika kita mengonsumsinya setiap hari? Pertanyaan ini penting mengingat popularitas makanan cepat saji ini yang begitu tinggi.
Kandungan Gizi yang Minim
Mi instan memang menawarkan kemudahan dalam hal penyajian, tetapi dari segi nutrisi, ternyata ia sangat minim manfaat. Dikutip dari Healthline, mi instan mengandung kalori yang rendah, namun sayangnya, kandungan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan protein sangat rendah. Ini tentu menjadi perhatian besar, mengingat mi instan lebih banyak mengandung karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat.
Sebaliknya, makanan ini justru sarat dengan zat yang kurang baik bagi tubuh, seperti lemak jenuh dan garam. Konsumsi mi instan yang tinggi dalam jangka panjang dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, terutama bagi orang yang mengonsumsinya lebih dari sekali dalam sehari.
Dampak Kesehatan dari Konsumsi Mi Instan Berlebihan
Baca Juga:Kapan Waktu yang Paling Efektif untuk Olahraga Jalan Kaki? Ini Jawabannya!Cuma 1 Liter Bisa 96 KM! Ini Dia Yamaha Finn, Motor Bebek Hemat Bensin!
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Nutrition Research and Practice pada tahun 2017, ditemukan bahwa konsumsi mi instan yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiometabolik, terutama pada orang yang rutin mengonsumsi lebih dari tiga bungkus mi instan per minggu. Penelitian ini dilakukan di Korea Selatan dan melibatkan 3.397 mahasiswa berusia antara 18 hingga 29 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mi instan yang berlebihan dapat memicu beberapa kondisi kesehatan serius, termasuk hipertensi, peningkatan kadar trigliserida, dan gula darah puasa yang tinggi.
1. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi, terutama tekanan darah diastolik, ditemukan lebih banyak terjadi pada individu yang sering mengonsumsi mi instan. Mi instan dikenal memiliki kandungan natrium yang sangat tinggi, yang merupakan penyebab utama peningkatan tekanan darah. Garam berlebihan dalam mi instan bisa mempengaruhi sensitivitas tubuh terhadap natrium, yang akhirnya meningkatkan risiko hipertensi.
2. Peningkatan Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang bila kadarnya tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa yang mengonsumsi mi instan lebih dari tiga kali seminggu memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami hipertrigliseridemia dibandingkan mereka yang makan mi instan kurang dari sekali dalam sebulan.