PASUNDAN EKSPRES – Saat pertama kali melihat ketonggeng, banyak orang mungkin akan keliru menyebutnya sebagai kalajengking. Ini wajar mengingat penampilan fisiknya yang serupa dengan kalajengking, terutama tubuh panjang bersegmen dan sepasang capit besar di depan. Namun, meskipun ketonggeng tampak sedikit menakutkan, hewan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak sama dengan kalajengking.
Apa Itu Ketonggeng?
Ketonggeng, yang juga dikenal dengan nama “kalajengking cambuk,” merupakan bagian dari kelompok arakhnida, yaitu kelompok hewan yang juga mencakup laba-laba, kalajengking, dan kutu. Dalam istilah ilmiah, ketonggeng dikenal dengan nama Uropygi. Mereka disebut whip scorpion karena memiliki ekor panjang menyerupai cambuk di bagian belakang tubuhnya, yang menjadi salah satu ciri khas hewan ini.
Perbedaan Utama dengan Kalajengking
Meskipun tampak mirip, ada beberapa perbedaan penting antara ketonggeng dan kalajengking:
1. Ekor dan Fungsi
Baca Juga:Update Akhir Pekan Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu (21/9/2024)Logistik MotoGP 2024 Mulai Berdatangan di Sirkuit Mandalika
Kalajengking memiliki ekor yang berfungsi untuk menyengat dan mengeluarkan racun. Sementara itu, ketonggeng memiliki ekor panjang seperti cambuk yang tidak berbahaya. Ekor ini sebenarnya digunakan untuk navigasi, terutama dalam kegelapan, karena ketonggeng merupakan hewan nokturnal.
2.Tidak Beracun
Salah satu hal yang membuat ketonggeng berbeda dari kalajengking adalah ketiadaan racun. Meskipun penampilannya menyeramkan, ketonggeng tidak berbahaya bagi manusia karena mereka tidak memiliki racun maupun sengatan. Sebagai bentuk pertahanan, mereka hanya mengeluarkan cairan asam yang tidak beracun, namun memiliki bau yang tajam.
3. Alat Pertahanan
Selain ekor yang digunakan untuk meraba-raba lingkungan, ketonggeng memiliki sepasang capit besar di depan tubuhnya, mirip dengan kalajengking. Capit ini digunakan untuk menangkap mangsa atau mempertahankan diri dari ancaman.
4. Kebiasaan Makan
Ketonggeng adalah predator kecil yang memakan serangga dan invertebrata kecil lainnya. Kalajengking juga merupakan predator, tetapi beberapa spesies kalajengking dapat menangkap mangsa yang lebih besar karena racunnya.
Habitat dan Kebiasaan
Ketonggeng biasanya ditemukan di lingkungan yang lembap seperti hutan, gua, atau di bawah batu dan kayu yang membusuk. Hewan ini lebih aktif pada malam hari (nokturnal) dan sering bersembunyi di siang hari untuk menghindari predator.