PASUNDAN EKSPRES- Kang Jimat, calon bupati Subang, mengadakan pertemuan dengan petani dan masyarakat Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang, 2 Oktober 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh petani Pantura dan warga setempat, serta diisi dengan serangkaian acara yang bertujuan mempererat hubungan antara pemimpin dan masyarakat.
Acara dimulai dengan santunan untuk anak yatim di Desa Sukareja, diikuti dengan dialog terbuka antara Kang Jimat, petani, dan masyarakat.
Baca Juga:Pasangan Jimat-Aku Tawarkan 13 Program Unggulan untuk Subang 2024H. Ruhimat Dijuluki "Bapak Pemekaran Subang Utara"?
Pertemuan ini juga ditutup dengan sesi berfoto bersama sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Jimat menyampaikan beberapa pernyataan, “Saya tidak pernah sungkan untuk meminta maaf jika masa kepemimpinan saya sebelumnya dianggap tidak maksimal.
Terutama akibat pandemi yang berlangsung selama tiga tahun. Namun, saya berusaha memaksimalkan potensi dan peluang yang ada. Hasilnya sudah bisa dirasakan, seperti perbaikan jalan ke sawah yang telah dilakukan sejak tahun 2022.”
Kang Jimat juga menegaskan komitmennya untuk bekerja lebih keras dalam menangani segala urusan yang berkaitan dengan pertanian dan pemekaran di Pantura.
H. Udin, perwakilan petani Sukasari, menyampaikan harapan agar Kang Jimat kembali mencalonkan diri dan memperhatikan kesejahteraan petani.
“Jika Kang Jimat berkenan kembali mencalonkan, wajib memperhatikan Petani Pantura. Saya yakin Kang Jimat akan komitmen untuk memperhatikan kami.”
Di sisi lain, H. Aminudin, juru kampanye Jimat-Aku, menegaskan bahwa Kang Jimat akan memprioritaskan petani jika terpilih kembali sebagai bupati.
Baca Juga:Seberapa Penting Gen Z dalam Pilkada Subang 2024? | Jimat-AkuRuhimat Berkomitmen Sejahterakan Aparatur Desa Subang di Pilkada 2024
“Urusan pupuk dan pengairan akan menjadi program prioritas, sebagai komitmen Kang Jimat bersama petani di Kabupaten Subang.”
Dengan acara ini, Kang Jimat menunjukkan niatnya untuk tetap dekat dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka, khususnya petani yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.