PASUNDAN EKSPRES – Bitcoin lagi-lagi jadi sorotan! Pergerakan dinamis harga kripto terbesar ini terus bikin para trader dan investor deg-degan, apalagi di tengah situasi global yang makin memanas. Ketegangan di Timur Tengah yang kian meningkat juga turut memengaruhi harga Bitcoin. Ajaib Kripto, salah satu platform kripto kenamaan, memprediksi bahwa Bitcoin bisa melewati angka psikologis penting di atas US$64 ribu dalam waktu dekat, asalkan kondisi pasar mendukung.
Pada Rabu (2/10/2024), harga Bitcoin tercatat naik sedikit ke angka US$61.800 dari level support kritis di US$60.000. Menurut Panji Yudha, seorang financial expert di Ajaib Kripto, harga ini menunjukkan sinyal positif meski masih banyak yang harus diwaspadai. Dari sisi teknikal, Bitcoin punya potensi besar untuk naik lagi hingga menyentuh level resistance di US$64.000, asalkan bisa bertahan di atas US$60.000. Tapi kalau turun di bawah itu, siap-siap Bitcoin bisa jatuh ke support berikutnya di US$57.000.
### **Tekanan Global dan Pengaruh Konflik Timur Tengah**
Kondisi global juga nggak bisa diremehkan. Ketegangan di Timur Tengah, terutama konflik antara Iran dan Israel, memberikan sentimen negatif ke pasar global. Baru-baru ini, serangan rudal balistik dari Iran ke Israel bikin investor global, termasuk di pasar kripto, cemas. Serangan itu memicu penurunan harga Bitcoin ke level US$60.000. Tapi yang menarik, pemulihan cepat menunjukkan bahwa masih ada dukungan kuat dari investor besar yang nggak mau melepaskan Bitcoin begitu saja.
Baca Juga:Mau Wajah Mulus di Usia 40 Tahun? Coba 7 Bedak Padat yang Super Awet Ini!Penasaran Sama Karakter Aslimu? Cek Kepribadian dari Tanda Tanganmu!
Selain konflik Timur Tengah, pasar juga lagi memantau kebijakan ekonomi Amerika Serikat, khususnya terkait suku bunga The Fed. Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menyatakan bahwa ada potensi pemotongan suku bunga sebesar 0,25 persen hingga akhir tahun 2024. Kalau benar suku bunga dipangkas lebih cepat, ini bakal jadi kabar baik buat pasar kripto, termasuk Bitcoin. Namun, kalau pemotongan suku bunga tertunda, bisa-bisa pasar kripto melambat.
Lonjakan Inflow dan Optimisme Institusi
Yang bikin optimis, lonjakan inflow dari institusi ke ETF Spot Bitcoin minggu lalu mencapai US$1,11 miliar. Jumlah ini melonjak drastis dibanding pekan sebelumnya yang hanya US$397,20 juta. Lonjakan ini menandakan bahwa institusi makin yakin dengan masa depan Bitcoin, apalagi menjelang kuartal keempat yang biasanya jadi waktu bagus buat aset kripto.