Ruhimat Kembali Sumbangkan Gaji untuk Yatim Piatu Jika Terpilih di Pilkada Subang 2024

Ruhimat Kembali Sumbangkan Gaji untuk Yatim Piatu Jika Terpilih di Pilkada Subang 2024 (Instagram.com/@haji.ru
Ruhimat Kembali Sumbangkan Gaji untuk Yatim Piatu Jika Terpilih di Pilkada Subang 2024 (Instagram.com/@haji.ruhimat)
0 Komentar

SUBANG – Ruhimat, calon bupati petahana Subang dalam Pilkada 2024, kembali mencuri perhatian publik. Ia dikabarkan akan meneruskan komitmennya untuk menyumbangkan seluruh gajinya selama menjabat Bupati Subang kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Informasi ini dilansir dari portal berita *tintahijau.com*, yang menyebutkan bahwa Ruhimat akan menginfakkan gajinya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Berdasarkan laporan tersebut, gaji bulanan Ruhimat sebesar Rp6.099.800 selama periode sebelumnya sudah rutin disalurkan ke Baznas Subang. Gaji ini dialokasikan khusus untuk membantu anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu di daerah tersebut. Tindakan kedermawanannya tidak hanya berhenti di sana, Ruhimat juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait zakat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Subang.

Langkah ini dianggap sebagai wujud nyata kepedulian Ruhimat terhadap anak-anak yatim piatu di Subang. Kecintaannya terhadap mereka, menjadi salah satu alasan utama bagi Ruhimat untuk kembali maju di Pilkada Subang 2024. Ia berjanji akan mengulangi apa yang telah dilakukan pada periode sebelumnya, yakni menyumbangkan seluruh gajinya ke Baznas jika terpilih kembali sebagai bupati.

Baca Juga:Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 5.000, Berikut Daftar LengkapnyaIndikator Politik Indonesia Rilis Survei Pilkada Subang 2024, Jimat-Aku Unggul dengan 67,7% Dukungan

“Insya Allah, apa yang sudah dilakukan pada periode lalu, akan saya lakukan juga di periode mendatang. Mohon doanya agar saya bisa membantu anak-anak kita yang yatim piatu,” kata Ruhimat dalam salah satu kesempatan.

Ternyata, kedermawanan Ruhimat tidak muncul begitu saja tanpa alasan. Ada kisah pahit di balik keputusannya untuk selalu peduli terhadap anak-anak yatim. Kang Jimat, sapaan akrab Ruhimat, mengungkapkan bahwa dirinya sudah menjadi yatim sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayahnya meninggal dunia saat ia masih kecil, membuatnya harus tumbuh besar tanpa figur seorang ayah.

Pengalaman tersebut sangat membekas dalam diri Ruhimat kecil. Ia terpaksa harus membantu ibunya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sejak usia dini, Ruhimat sudah menjalani berbagai pekerjaan serabutan untuk membantu ibunya. Ia pernah bekerja sebagai pedagang koran, penjual minuman ringan, hingga menjadi kuli di pasar.

“Dulu, kalau dipanggil tetangga atau orang untuk bantu-bantu, saya senang sekali. Karena tahu, saya bakal dikasih uang. Jadi anak yatim itu berat, sehingga setelah saya jadi bupati, saya ingin meringankan beban mereka. Semua gaji saya, saya serahkan ke Baznas untuk anak-anak yatim,” jelasnya.

0 Komentar