Lonjakan harga Bitcoin juga tidak lepas dari tindakan Tesla yang memicu kepanikan di pasar. Pekan lalu, Tesla memindahkan sisa Bitcoin yang mereka miliki, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 11.500 BTC atau sekitar USD 800 juta. Ini adalah pertama kalinya Tesla memindahkan Bitcoin dalam dua tahun terakhir, menurut laporan dari Arkham Research. Tesla, yang diketahui menyimpan hampir 10.000 BTC, juga telah diidentifikasi memiliki 68 alamat dompet lainnya yang diyakini dikuasai oleh perusahaan tersebut, sehingga total kepemilikan Bitcoin Tesla mencapai 11.500 BTC.
Spekulasi muncul terkait tujuan pemindahan Bitcoin ini. Beberapa pihak menduga bahwa Bitcoin dipindahkan sebagai persiapan untuk dijual, sementara yang lain berspekulasi bahwa aset tersebut dipindahkan ke dompet lain untuk penyimpanan jangka panjang. Pada awal 2022, Elon Musk pernah menjual sebagian besar Bitcoin yang dimiliki Tesla senilai USD 1,5 miliar untuk memastikan laba kuartalan perusahaan tersebut. Tesla diperkirakan akan mengumumkan laporan keuangan kuartal III 2024 pada Rabu, 23 Oktober 2024, setelah penutupan pasar.
Dari situasi ini, jelas bahwa ketidakpastian ekonomi dan pandangan kontroversial dari tokoh-tokoh penting seperti Elon Musk dan Donald Trump terus memengaruhi pasar kripto. Baik Bitcoin maupun Dogecoin telah menunjukkan volatilitas yang tinggi, dipengaruhi oleh sentimen publik dan tindakan korporasi besar seperti Tesla. Kendati demikian, pasar kripto tetap menarik bagi para investor yang mencari peluang dalam aset digital, meskipun risiko yang dihadapi juga tidak bisa diabaikan.