“Di Compreng bisa produksi 7-10 ton per hektare. Di Cilamaya wajah petani cerah karena air bisa ngalir lewat pipanisasi,” ucapnya.
Kabid Tanaman Pangan Sulaeman Sidik Dinas Pertanian Kabupaten Subang yang turut hadir mengungkapkan pesan dari Zulhas untuk Pemkab Subang dalam masalah pertanian dan ketersediaan pangan.
“Beliau berpesan soal percepatan tanam, dan menjaga stok pangan pada Januari hingga Februari 2025 supaya tidak terjadi inflasi,” ucapnya.
Baca Juga:25 Pelajar dan 12 Senjata Tajam dari Geng Avatar Mistery Diamankan PolisiModal Rp 60 Ribu Jualan Donat, Hingga Timbel Ayam Goreng
Sebelumnya dalam agenda serupa, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan permasalahan pada sektor pertanian, terutama padi ialah benih bibit padi yang tidak merata di Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan masih banyak petani yang kurang memperhatikan standar mutu bibit padi dengan mengadakan bibitnya sendiri, yang akhirnya dapat berdampak dengan sulit meningkatnya hasil produksi padi saat panen.
“Saya ninjau sebetulnya, apa masalahnya kok bibit kita itu tidak merata. Masing-masing bibitnya dari petani mengadakan sendiri. Kita ingin bibit ini standar mutunya yang terbaik sehingga produksinya bisa meningkat itu yang kita harapkan,” ucapnya.
Ia berpendapat produksi padi di dalam negeri akan meningkat paling tidak 10 persen, apabila seluruh petani di Indonesia menggunakan bibit padi yang sesuai dengan standar mutu terbaik.
“Misalnya 10 persen saja, kan (produksi padi) 31 juta ton kalau 10 persen saja (naik) 3 juta, berarti bisa 34 juta ton. Saya ke sini apa sih problemnya agar pembibitannya bisa lancar, sudah jetemu masalahnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga terlihat berdialog dengan petani setempat, dan menerima banyak sekali keluhan pertanian, terutama mengenai pupuk dan bibit. Mendengar keluhan-keluhan tersebut, ia mengatakan akan menampung semua keluhan itu dan segera memecahkan permasahalannya.
“Semua diperbaiki, bibitnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki, pupuknya dari 4,5 juta ton jadi 9 juta ton lebih, semua kita diperbaiki kalau kita mau optimal (panennya),” ucapnya.
Baca Juga:Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-IndonesiaLaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penataan Agraria, Kementerian ATR/BPN Berkomitmen Wujudkan Amanat
Upaya tersebut dilakukannya dengan tujuan untuk mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan pada tahun 2028 atau 2029 oleh Presiden Prabowo Subianto.(fsh)